Rabu, 03 April 2013

Cincau Hijau Pooh


Met malam lagi Trio TAH nan geulis geulis dan semua nccers,
Nerusin laporan selanjutnya yang mana adalah awal inspirasi dari buat wajik di cetak pakai cetakan karakter mickey, mungkin juga lagi suka yang hijau hijau nih, kali ini laporannya tentang Indonesia Cincau Hijau.
Resep cincau hijaunya kali ini melenceng jauh dan very very simple karena pemalas hihihihi...
Normalnya es cincau pakai air gula / simple syrup dan santan, karena blm sempat membuat nya jadi deh makan cincau hijaunya pakai rich cream tanpa di kocok hihihihi...jadi masih keadaan keluar dari freezer langsung saja di tuang ke cincaunya.
Ternyata enak juga ga terlalu manis..maknyuusss...dengan di cetak karakter karton gini bikin menarik utk anak-anak loh..Tyu aja jadi ikutan nyicipi karena gambar poohnya :D.
Cincaunya sendiri aku buat dari daun yang ku petik dari pohon yang ternyata ada di rumah mertua alias ortu pak joko(sebelumnya aku pikir sudah tidak ada pohonnya karena sdh lama ga keliatan).
Resepnya mudah, tapi maaf ya aku ga pakai takaran pasti :D
Indonesia Cincau Hijau
Bahan :
Kira-kira 20lembar Daun Cincau cuci bersih,
Air matang hangat 1liter
Whip rich
Cara membuat :
Daun cincau yang sudah di cuci bersih di blender dengan air hangat, saring dan cetak, lalu masukan ke kulkas hingga agak mengeras.
Keluarkan dari cetakan, letakan di wadah lalu beri whip rich yg baru keluar dari freezer tp sudah di diamkan sekitar 5menit, jadi msh agak menggumpal seperti es krim. Sajikan. Beri buah cherry utk pemanis :D
(Maaf ya kalau fotonya ga bagus,dan whip nya uda agak mencair, masih kurang ahli nih hihihihi...)
Salam Cincau,
Lily Tyucake
Salam,
Lily Tyucake
www.tyucake.com

Pisang Aroma


Halooo, lagi hari pisang nih, hihihi...
Cemilan ini sudah lama sekali saya kenal, cuma baru inget
Suka buat juga, bahkan waktu kuliah saya jual kalau kebagian seksi dana usaha
Puji Tuhan laris, membuatnya pun sangat mudah dan cepat.
Saya search di Google ternyata ada juga pisang aroma dari Temanggung, tapi kayanya beda, ga tau juga sih belom pernah makan, hehehe...
Yang saya buat ini ala urang Bandung nyaaa

PISANG AROMA

5 buah pisang raja (adanya itu sih, hihihi..., bisa juga pake pisang tanduk atau pisang nangka)
10 lembar kulit lumpia
10 sdt gula pasir
1 sdm terigu campur dengan sedikit air, untuk lem
minyak goreng

Cara membuat:
Potong pisang jadi 2 memanjang (mau utuh ga apa juga sih, cuma menurut saya kegedean)
Letakan di atas kulit lumpia, taburi 1 sdt gula pasir
Gulung, rekatkan dengan terigu yang dicampur dengan air
Lakukan sampai pisang, kulit lumpia, dan gula habis
Goreng sampai berwarna kecoklatan

Mudah sekali kaaan, manis dan kriuk pula. Bareng teh atau kopi pas banget.
Kalau mau variasi lain bisa ditaburi mesis atau keju parut. atau keduanya.

Pisang Coe



Hai rekan bakulers semuanya, and trio TAH yang cantik dan baik hati
Mumpung ada pisang, saya cari resepnya yang ada pisangnya, hihihi...
Saya belum pernah lihat kue ini loh, apalagi makan.
Dan setelah jadi penampilannya biasa saja, mirip talam tanpa ebi
Tapi pas dimakan, aduh ternyata rasanya manis dan gurih, enak deh.
Konon kue ini berasal dari Ternate
Berikut resepnya dari Sajian Sedap
Semoga berkenan yaaa...

Pisang Coe
Bahan I:
5 buah pisang raja matang (450 gram), dipotong kotak
100 gram tepung terigu protein sedang
50 gram gula pasir
1/4 sendok teh garam
350 ml santan dari 1 1/2 butir kelapa
50 gram kenari, disangrai, diiris tipis panjang
Bahan Ii:
75 gram tepung terigu protein sedang
3/4 sendok teh garam
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa
50 gram kenari, disangrai, diiris panjang untuk taburan

Cara Pengolahan :
Bahan I: campur tepung terigu, gula pasir, dan garam sampai rata.
Tuang santan sedikit-sedikit sambil diaduk sampai rata.
Masukkan pisang raja dan kenari. Aduk rata.
Tuang ke loyang 18x18x4 cm yang dialas plastik.(saya pake cucing olesi dengan minyak)
Kukus 30 menit sampai setengah matang.
Bahan II: campur tepung terigu, garam, dan santan sampai rata. Tuang ke atas bahan I. Tabur kenari. Kukus 30 menit sampai matang.

Untuk 10 potong

(NCCJTIW)I​ndonesia Wajik Ketan Teh Hijau w/ Mickey Mouse Character


Hai hai Trio TAH yang geulis dan nccers semuah,
met malam,
Menutup malam ini, akhirnya bisa juga laporan dan ikut event week week an kali ini.
Sederhana dan simple aja, aku akhirnya bikin wajik ketan rasa teh hijau dengan susu (kombinasi jajanan khas Indonesia sama adaptasi rasa ala jepang hihihihi), jadi ga pakai santan :D Maunya bikin jajanan khas Aceh tapi belum kesampaian terus beli perlengkapannya *pemalas :D*.
Ide nya bermula karena suka banget makan wajik ini, biasa beli wajik enak di mangga dua(kalau yang tau kantin ie suan di ITC mangga dua pasti suka liat ada wajik di sana, uenak loh..:D).
Nah sdh beli bahan bahan dari hari sabtu kemarin, kebetulan semalam lihat milis eh ada mba Ina Kornie(halo mba Ina..ijin ikutan idenya ya..:D) yang juga laporan wajik pandan jadi tambah terinspirasi deh.
Kenapa teh hijau/green tea? Karena suka banget juga sama green tea, kebetulan juga masih ada bubuk green tea yang makyus modal aku biasa bikin green tea latte sendiri(maniak green tea latte nih hihihihi..*yuhuuu colek teteh nicke*..:P), jadi deh bikin rasa green tea aja.
Terus ada ide di cetak pake cetakan silicon yg gambar mickey mouse ini awalnya dari bikin es cincau kemarin(laporan menyusul).
Jadi deh penampilannya seperti di foto.
Berikut resepnya aku adaptasi dari resep mba Ina kornie, tapi sudah aku modifikasi ya :
Wajik Ketan Teh Hijau
Bahan :
500gr beras ketan cuci bersih rendam 2jam
150ml susu cair putih UHT
1sdm bubuk green tea
200gr gula pasir
1/2 sdm pasta green tea
1/4 sdt garam
Cara Membuat :
1. Kukus beras ketan selama 40menit, setiap 15menit sekali perciki air sampai 40menit.(airnya ini aku ga takar sekira nya saja) Setelah ketan matang sisihkan.
2. Masak susu, bubuk green tea, gula dan pasta green tea hingga matang, masukkan beras ketan yg sudah matang tadi lalu aduk rata. Masak hingga cairan menyatu dengan ketan dan texture ketan ga terlalu lembek. Angkat.
3. Siapkan cetakan oles dengan minyak sayur, lalu cetak ketan yang sudah matang, biarkan sampai dingin dulu dan agak mengeras(ga terlalu lembek) baru keluarkan wajik dari cetakan. Jadi deh...
Mudah ya...
Semoga menjadi inspirasi juga bagi teman-teman lainnya terutama yang suka green tea :D

Salam JTIW,
Lily Tyucake
Salam,
Lily Tyucake
www.tyucake.com

Mie Godog Gunung Kidul



Assalamuallaikum...

Lohaaa.. Trio T A H.. yang makin cetar membahana...

    Makanan yang mau aku setor ini adalah makanan nostalgia ku, sering dibuat oleh ibu ku sejak aku kecil dulu, ibu selalu rela bangun pagi-pagi untuk menyiapkan makanan ini buat ke-3 anaknya yang mau berangkat sekolah..

    Makanan sederhana ini sebenernya bisa saja dibuat ibu dengan cara instan (dengan menyuguhkan mie instan misalnya), tapi ibu ku selalu menghindari pemberian makanan instan untuk anak-anaknya, maka sajian sederhana ini lah siasat ibu untuk tetap menyajikan panganan sehat bebas bahan pengawet.. "Mie Godog Gunung Kidul" ibu menyebutnya..

Bahan-bahan :

* 1 Bungkus mie kriting (Rebus sampai setengah matang) tiriskan
   (aku pake Mie burung dara)

* 2 butir Telur

* Seikat Sawi Hijau

* 1 buah Tomat

* Suwiran Ayam dari ayam yang telah direbus

* Daun bawang & daun seledri secukupnya

* Air kaldu Ayam secukupnya

* Garam & Gula secukupnya

* 1 Sdm Minyak goreng untuk menumis

* 3 helai Daun jeruk

* 6 buah Cabe rawit  hijau Utuh

Bumbu yang dihaluskan :

* 3 Siung Bawang Putih
* 2 Siung Bawang Merah
* 1/2 sendok teh Lada bubuk
* jahe seujung jari

Cara Membuat :

* Tumis Bumbu halus dan daun jeruk sampai harum, masukan 2 butir telur,   aduk orak arik, masukkan Mie kriting, air kaldu, tunggu sampai mendidih, masukkan suwiran ayam, sawi hijau, daun bawang, daun seledri, tomat, cabe rawit utuh, beri garam dan gula secukupnya.. Angkat.. siap untuk disajikan selagi hangat..


Salam Godog...
Wulan Windiarti
http://pawondinar.blogspot.com

Onde Onde Ketawa


mau laporan lagi proyek gak bisa tidur siang hehehehee yaitu onde-onde ketawa ada juga yang menyebutkan onde-onde gandum..kue ini adalah salah satu kue kesukaannku jugaa hehehheehe #ngragas


asal muasal kue ini ngak tau dari mana, yang pasti kalo tetanggaku yang orang wonogiri asli tiap mudik pasti oleh2nya onde2 gandum... apa iya dari sana yaaa ??

Resepnya adalah resep dari ibu fatmah yang baik hati dan tidak sombong

ONDE ONDE KETAWA

Bahan:
500 gr    tepung terigu protein rendah
1 sdt   Baking Powder Double Acting (BPDA)
150 gr  gula pasir
50 gr   margarin
1 sdt   vanilli
4 btr   telur

Bahan lain:
1 mangkok   air
100 gr      wijen putih
1 ltr       minyak goreng

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu dan BPDA, aduk rata. Sisihkan.
2. Kocok mentega dan gula pasir hingga lembut, masukkan telur satu persatu sambil tetap dikocok sampai mengembang. Matikan mixer.
3. Tuang terigu kedalam adonan telur, aduk rata dan ulen perlahan sampai bisa dipulung.
4. Bentuk bulat seperti bola ping-pong, celupkan kedalam air sebentar langsung gulingkan diatas wijen putih.
5. Goreng dalam wajan dengan minyak banyak dan api sedang hingga mekar dan berwarna kuning kecoklatan.
6. Angkat. Tiriskan. Dinginkan dan simpan dalam toples.

Jaddah (Ketan Uli)



Haiii trio TAH dan members, jangan bosen yaaa mau laporan lagi

Kalo kata ibu dan simbahku namanya JADDAH tapi kalo di jakarta disebutnya ketan uli, selain enak di goreng atau dibakar juga enak dimakan dengan cocolan tape ketan. Ini pertama kalinya aku bikin uli alias jaddah, kirain susehhhh tak taunya gampil bangett

resep ini kudapat dari ibu , yuk di coba

JADDAH (KETAN ULI)

Bahan:
1 liter ketan, cuci bersih dan rendam
2 butir kelapa stgh tua kupas dan parut kasar
garam secukupnya
cara membuat :
1.kukus ketan selama 30 menit sampai stgh matang, lalu beri kelapa parut dan garam , lalu dikukus lagi sampai matang (kurleb30 menit)
2. Panas2 ditumbuk sampai halus , lalu  taruh dalam wadah dan dinginkan
3. Bisa langsung disajikan, dicocol dengan tape ketan hitam, dibakar atau langsung di goreng

selamat mencoba
salam uli legit
sugi bae

Bubur Sumsum Daun Suji


Hallo trio TAH.....
Mau laporan nih hasil bikinan sore tadi, bubur sumsum daun suji, yang biasanya mamaku bikin bubur sumsum biasa (putih).
Hari senin kemarin teman kantorku bawa daun suji dan pandan katanya hasil pot di rumahnya, jadilah terpikir bikin bubur sumsum daun suji, suami dan anak suka banget lagi bubur sumsum.
Berikut resep yang biasa mamaku bikin :
1. Tepung beras 200 gr
2.  Air daun suji 100 ml
3.  Air 1.300 ml
4.  Garam 1 1/2 sdt
5.  Santan kental  130ml
Kuah Gula :
1. Gula jawa 200gr
2.  Air 400ml
3.  Daun pandan 2 lembar di ikat
Caranya membuat kuah gula :
Semua bahan di campur jadi satu, masak sampai mendidih, dinginkan.
Cara membuat bubur sumsum :
Campur semua bahan jadi satu lalu masak dengan api sedang sampai meletup-letup.
Bubur sumsum daun suji siap di sajikan dengan kuah gulanya

Es Gempol Plered


Minuman yang sudah hampir punah di Semarang, rata-rata kaum muda sudah tidak kenal dengan minuman ini. Minuman ini sangat segar dinikmati saat siang yang panas, bahkan untuk sore dan malam hari di kota Semarang yang memang lebih banyak panas di banding kota lain.
Ingat es gempol pleret, inget almarhum bapak. Bapak sangat suka es ini, langganannya di pasar Bergota, yang jualan seorang ibu yang memang cuma jualan es ini di deretan depan los pasar yang menghadap ke jalan raya. Aku perhatiin, ibu ini setia banget jualan sampai terakhir aku beli yaitu waktu terakhir mudik beberapa saat sebelum almarhun ibu dipanggil Allah. Sekarang udah sepuh banget, rambutnya udah putih semua, di pasar itu cuma dia sendiri yang jualan es gempol pleret. Di simpang lima ada juga sih yang jualan, tetapi kurang legit rasanya.
Es gempol adalah minuman dingin berisi beberapa gempol yaitu bulatan sebesar bakso kecil dari tepung beras berwarna putih, dengan rasa cenderung gurih karena hanya diberi garam dan beberapa pleret, yaitu adonan tepung ketan yang berbentuk pipih, biasanya berwarna pink dan hijau. Pipih karena adonan tadi dipleret (ditekan - bhs jawa) ke daun pisang saat membuatnya sebelum dikukus untuk mematangkannya, jadi bentuknya cenderung tipis kayak lembaran-lembaran. Pleret rasanya kenyal dan manis. Kuahnya kuah gurih  santan encer yang harum pandan, diberi sirop merah jadul (bikinan sendiri) beraroma frambozen dan pecahan es batu. Jadi saat diaduk, kuah akan menjadi bersemu pink. Biasa disajikan di mangkuk seperti mangkuk bakso (yang ada gambar ayam jago atau penyedap Sasa, hehehe ...). Porsinya cukup banyak, apalagi kalau dibungkus untuk dibawa pulang, biasanya saat dituang bisa lebih dari satu mangkuk. Si ibu waktu menyajikan akan bertanya, "komplit ?" Artinya pakai gempol + pleret. Kalau aku pasti akan bilang komplit, karena tanpa pleret, bukan es gempol pleret namanya.
Sewaktu browsing resep, kebanyakan adalah es gempol versi Jepara yang hanya pakai bulatan putih tepung beras tanpa pleret, dan kuahnya santan yang diberi gula merah jadi berwarna coklat dan diberi potongan nangka. Berbeda dengan es gempol pleret Semarang selama ini yang kukenal, makanya aku coba bikin dengan resep kira-kira aja, setidaknya mewakili rasa nostalgia yang masih aku miliki.
Es Gempol Pleret
Ala Hesti
Bahan gempol:
200 gr tepung beras
25 gr tepung sagu
1/2 sdt garam
75 ml air panas
Air untuk merebus
Bahan pleret:
100 gr tepung ketan
50 ml santan kental dari 1 butir kelapa
25 gr gula pasir
1/4 sdt garam
100 ml air panas
Pasta pandan
Pasta strawberry
Pelengkap
Sirup frambozen
Es batu, hancurkan
Kuah Santan:
250 ml santan kental
750 ml air
1/2 sdt garam
2 lbr daun pandan, simpulkan
Cara Membuat:
Adonan gempol:
1. Kukus tepung beras selama 30 menit, angkat.
2. Campurkan tepung beras, tepung sagu dan air panas, uleni hingga kalis.
3. Bulatkan adonan sebesar kelereng, tekan bagian tengah dengan ibu jari hingga membentuk cekungan.
4. Masukkan dalam air mendidih, rebus adonan hingga mengapung, angkat. Sisihkan.
Pleret
1. Campur tepung ketan, gula, garam dan air panas, aduk rata.
2. Bagi menjadi 2 bagian, masing-masing beri pasta pandan dan pasta strawberry.
3. Tuang adonan pandan tipis-tipis diatas daun pisang, begitu juga untuk adonan strawberry, kukus 30 menit. Angkat, sisihkan
Kuah santan:
Panaskan santan, air, garam dan daun pandan, aduk rata, masak hingga mendidih. Dinginkan.
Penyajian:
Dalam mangkuk, susun gempol, pleret pandan dan pleret strawberry, tuangi kuah santan, beri sirup frambozen dan es batu. Sajikan.
Untuk 5 mangkuk.
Note:
- pasta pandan bisa diganti perasan air daun suji
- sirup frambozen bisa dibuat sendiri dengan merebus gula dan air dengan diberi perasa frambozen dan warna merah.

Salam,
Hesti

Pis Kopyor



Kalau denger namanya, orang bisa salah pengertian, tapi ga tahu juga asal usulnya kenapa dinamakan pis kopyor, padahal juga ga pakai kopyor, tapi kelapa muda. Yang bikin paling bertanya2 adalah pake kata 'pis', entah apa artinya.
Kue ini sejenis bongko atau carang gesing dengan bahan berbeda tentu saja. Intinya penggunaan santan, daun pandan dan daun pisang.
Kue jadul ini kesenengan bapak dan eyang, dulu suka banget bikin untuk suguhan beliau-beliau. Apa karena tidak butuh gigi yang kuat untuk menyantap, alias dikunyah sekali langsung bisa ditelan, hehehe ... Apalagi kalo disantap dingin, ... anyes, gurih, lembut, mak glenyer ...
Sekarang banyak yang membuat modifikasi, seperti menambang nangka, kismis, atau bahan lain, tapi aku tetep setia sama resep jadul ini yang menurutku lebih orisinil dan nikmat rasanya. Menurutku justru kesederhanaan kue-kue tradisional lah yang membuat kangen.
Pis Kopyor
Ala Hesti
Bahan
1 butir kelapa muda, keruk panjang dagingnya
2 lbr roti tawar, masing2 potong 10
100 gr gula pasir
500 ml santan
1/2 sdt vanili bubuk
1 sdt garam
2 lbr daun pandan, sobek masing2 menjadi 5 potong
Daun pisang untuk membungkus
Lidi untuk menyemat
Cara Membuat
1. Campur santan, gula, vanili, garam, aduk hingga gula larut.
2. Ambil daun pisang, beri 1 irisan daun pandan, 2 potong roti, kelapa muda, tuang santan. Sematkan lidi. Lakukan hingga adonan habis.
3. Kukus 20 menit sampai matang.
Catatan:
1. Lebih enak dimakan dingin.
2. Jika tidak ada daun pisang, bisa ditaruh di ramekin kecil. Tetapi tidak akan dapat aroma daun pisang.
3. Agar tidak mudah sobek, panaskan sebentar daun pisang dengan panas matahari atau kompor.
Untuk 10 bungkus
Salam,
Hesti