Selasa, 12 Maret 2013

Temo Coe

Senangnya ada acara Jajanan Tradisional INDONESIA Week ini sebagai ajang untuk diri sendiri lebih lagi mengenal jajanan tradisional Indonesia & berharap bisa membantu melestarikannya.

Pertama kali ini, saya memilih utk membuat kue Temo Coe dari Manado. Sdh lama sekali tidak membuat & makan kue ini, jd skrg kesempatan yg tepat untuk merasakan lg rasa isinya yg unik, gabungan antara wijen & gula merah berpadu dengan kenyalnya tepung ketan.

Resep ini diambil dari buku Kue-Kue Indonesia oleh Yasa Boga, saya buat setengah resep.

TEMO COE
Bahan:
350 g tepung ketan
300 ml santan hangat
1/4 sdt garam
175 g gula merah, iris halus
150 g wijen, sangrai, haluskan
 wijen untuk taburan
daun pisang untuk alas

Cara membuat:
Isi: aduk rata gula merah & wijen sangrai, sisihkan.
Tuang santan hangat sedikit demi sedikit pada tepung ketan dan garam sambil diuleni hingga dapat dibentuk.
Tipiskan, isi dengan wijen gula merah, rapatkan, bulatkan.

Penyelesaian:
Oles daun pisang bentuk bundar diameter 4 cm dengan minyak goreng untuk alas kue. Taburkan sedikit wijen pada permukaan kue, kukus hingga matang.

Selamat mencoba.

Salam Jajanan Tradisional Indonesia,
Ine

Kue Jongkong

Kue Jongkong jajanan favorit aku waktu kecil nih di Palembang.. Dulu waktu aku masih SD biasanya penjualnya  ibu ibu membawa tampah di kepalanya menjajakan kue ini lewat depan rumah sambil berteriak merduuu ,,,"jongkooong, lupiiss, ongol ongool,,". Seketika orang rumah langsung lari berhamburan keluar memanggil si ibu untuk membeli.. Oya yang ga akan terlupakan tu sensasi waktu kue ini disendok,,saus gula merahnya akan meleber dan membasahi kuenya...sluuurrpp!
Kalo dulu si ibu nih bikin jongkongnya di loyang berbentuk lonjong dari stainless stell. Seperti loyang bolu Hongkong. Sehingga kue harus dimakan ditempat. Tapi nanti prakteknya disini aku menggunakan kemasan dari plastik untuk es krim, supaya bisa melihat tiap lapisannya dan lebih mudah memastikan gula merahnya sudah mencair.

Kue Jongkong terbuat dari tepung beras dan santan yang lembuut membelai lidah. Kue ini terdiri dari 3 lapisan. Paling bawah adalah gula merah yg meleleh karena dikukus. Lapisan kedua tepung beras berwarna hijau karena diberi pewarna dari daun pandan. Dan yang teratas adalah lapisan tepung beras dan santan saja. Rasanya manis dan gurih. Tua muda anak kecil pasti suka deh sama kue ini ^_^
Kali lain aku juga melihat kue jongkong dijual di pasar bila bulan puasa tiba, disajikan dengan cara berbeda. Dikemas dalam gelas plastik aqua dan lapisannya pun berbeda. Paling bawah lapisan putih, lalu lapisan pandan. Dan terakhir saus gulanya diletakkan diatasnya, dipisah dalam katong plastik tersediri.

Di Jakarta aku mengenal kue ini dengan sebutan bubur sumsum,,ramai dijual pada bulan puasa sebagai makanan pembuka karena rasanya yang manis dan gurih. Kalo di Palembang bubur sumsum beda lagi nih,,hehe. Disana bubur sumsum disiram dengan saus santan dan gula merah yang encer dan diberi bubur biji mutiara.Di beberapa kesempatan aku pernah menemukan abang abang yang jual bubur sumsum seperti di Palembang, lewat depan rumah. Tapi itu juga jarang banget. Mungkin sudah terkalahkan dengan dagangan yang lebih modern ya,, ;(
Nama kue jongkongpun terdapat dalam kemasan berbeda disini. Dibungkus dengan daun pisang seperti pepes dan ada kelapa mudanya. Atau bahkan ubi merah.. Sungguh kaya ragamnya ya kuliner indonesia.. :).

Kue ini gampang banget membuatnya dan bahan bahannya mudah didapatkan,,Yuk segera dipraktekkan.. Ini dia ya resepnya ;

KUE JONGKONG

Bahan :

11 bh Kemasan plastik untuk cup eskrim.

Lapisan Gula merah ;
200gr gula merah, iris tipis, sisihkan

Lapisan Pandan :
10 lembar Daun pandan & 5 lembar daun suji blender dengan air 50 ml, sisihkan.
50 gr Tepung beras
1 sdt Tepung Sagu
450 ml Santan, dari 1/2 kelapa parut
Lapisan Putih :
50 gr Tepung Beras
1 sdm Tepung Sagu
1/4 sdt garam
1 lbr daun pandan
400 ml santan dari 1/2 kelapa parut

Cara membuat :
Siapkan kemasan plastik. Sendokkan gula merah 1 sdm kedalam kemasan. Sisihkan

Lapisan Pandan :
  1. Campur tepung beras, tepung sagu dan garam, aduk rata. Masukkan santan sedikit demi sedikit. Aduk hingga larut.
  2. Masak larutan tepung tadi dengan api sedang. Masukkan daun pandan. 
  3. Aduk terus memnerus hingga kental. matikan api.
  4. Sendokkan adonan ini sebanyak 1-2 sdm di atas gula merah yang sudah ada dalam kemasan plastik.
  5. Kukus selama kurang lebih 5 menit saja. Angkat.
Lapisan Putih :
  1. Campur tepung beras dan sagu, aduk rata. Masukkan santan dan air pandan sedikit demi sedikit. aduk hingga larut.
  2. Masak larutan dengan api sedang.
  3. Aduk terus hingga mengental. Matikan api.
  4. Sendokkan adonan ini sebagai lapisan paling atas sebanyak 1-2 sdm.
  5. Kukus lagi hingga gula merah mencair.
  6. Hias dengan potongan daun pandan dan buah cerry.
Selamat mencoba!


Salam Jongkong,

Elya

Kolak Biji Salak

Dear Host TAH ...

Alhamdulillah bisa setor event ini, mumpung hari ini buat kolak Biji Salak untuk kudapan keluarga sekalian saya setorkan ke JTIW-NCC.

Kudapan ini tentu tidak asing lagi namanya, karena banyak dijual di Food Court mall sampai ke pedagang kaki lima, apalagi saat momen Ramadhan. Asal kudapan ini saya sendiri tidak tahu persis, walau saya sudah
mengenal kudapan ini dari sejak kecil.

Kolak Biji salak merupakan makanan tradisional Indonesia. Terbuat dari Ubi Jalar, santan dan gula merah. Sangat cocok dihidangkan sebagai selingan di rumah saat bersama keluarga atau dijadikan menu ta'jil (pembuka) saat berbuka puasa.

Yuuk kita coba membuatnya makanan tradisional ini agar anak-anak kita  tidak hanya mengenal makanan khas negeri luar tetapi juga mengenal dan mencintai makanan bangsanya sendiri, yaitu Indonesia.

Kolak Biji Salak ala Afi

Bahan A :
1 kg ubi jalar merah ( oranye ), kupas dan kukus kemudian haluskan
250 gr tepung sagu
1/4 sdt garam halus

Bahan B:
Air untuk rebusan secukupnya

Bahan C : Bahan kuah Kolak
400 gr gula merah, iris halus
air 600 ml
daun pandan 2 lembar, simpulkan
1/2 sdt garam halus
4 sdm tepung maizena, larutkan dengan 3 sdm air

Bahan D : Santan
500 ml santan dengan kekentalan sedang ( dari 1 butir kelapa ukuran sedang )
1/4 sdt garam ( atau sesuai selera )
2 lembar daun pandan, simpulkan
2 sdm tepung maizena yang dilarutkan dengan 2 sdm air

Cara Membuat:

  1. Campur bahan A, aduk rata. Kemudian bentuk menjadi bulatan ukuran sedang. lakukan hingga adonan ubi sagu habis.
  2. Masak bahan C hingga mendidih, sisihkan
  3. Didihkan bahan B, masukkan Bola-bola ubi sagu ( adonan A) secara bertahap. Jika sudah mengambang, angkat dan tiriskan. Lakukan hinggabola-bola ubi sagu habis
  4. Panaskan kembali kuah kolah, masukkan bola-bola ubi, aduk perlahan hingga mendidih. Angkat dan sisihkan
  5. Masak bahan D, aduk perlahan sampai mendidih agar santan tidak menjadi pecah, atau terjadi pemisahan/gumpalan santan. Angkat jika sudah mendidih dan sisihkan hingga tidak panas.
  6. Penyajian : Ambil semangkuk kolak, beri santan dan siap disajikan

Salam kolak biji salak,

Afi

Ongol - Ongol

Ceritanya mumpung libur & pengen ikut mengenang salah satu jajanan masa kecil jadi aku pilih jajanan ini yang aku pikir mudah cara bikinnya

Berikut aku sertakan tahap2nya spt yg aku attach,resep aku ambil dr hasil browsing resep enak lezat,ini resep nya:

Ongol-Ongol

Bahan:
150 g tepung sagu aren kering
400 ml air
180 g gula Jawa, sisir
2 lembar daun pandan, potong-potong

Aduk dan kukus :
200 g kelapa agak muda, kupas, parut memanjang
1/2 sdt garam

Cara membuat :
  1. Campur tepung sagu dengan 150 ml air, aduk rata. Sisihkan.
  2. Masak sisa air bersama bersama gula dan daun pandan hingga mendidih dan
  3. gula larut. Angkat dan saring.
  4. Campur dengan larutan tepung sagu. Aduk rata.
  5. Masak di atas api kecil hingga mendidih dan kental. Angkat.
  6. Tuangkan ke dalam loyang segi empat, ratakan. Dinginkan.
  7. Potong-potong 3x5x1 cm.
  8. Gulingkan dalam kelapa parut hingga terbalut rata.

Demikian laporanku semoga bisa ikut meramaikan even JTIW kali ini

Salam,
Vivi - Bandung

Lepet Jagung

Dear Host NCC - JTIW,
Dear NCC-ers,

Pemula mau ikut meramaikan Jajanan Tradisional Indonesia Week :-)

Kue ini biasanya dibungkus dengan memakai kulit jagung (klobot) sebelum dikukus, sehingga membuat bentuknya yang unik dan khas. Kue ini merupakan makanan khas Jawa Timur dan banyak dijumpai di daerah-daerah di Jawa Timur. Di daerah-daerah Jawa Timur tersebut, lepet jagung popular dikenal dengan nama pudak.

Makanan ini juga salah satu jajanan yg suka dibuat oleh almh mama, my favorite, sekalian mau coba cemilan untuk keluarga yg pada suka jagung manis dalam bentuk lain dan ternyata anak2 sukaaa...

Sayang sekali untuk resep yang biasa mama bikin saya tdk pernah mencatat, hanya melihatnya mencampur dan membantu membungkus nya.

Resep yg saya pakai saya ambil dari web nya Koleksi Resep Keluarga Nugraha (mohon ijin utk memakai resepnya ya Mbak.. :D )

Untuk rasanya nya, enyakkk, dan mirip seperti resep yang suka almh mama saya buat..

Berikut resep nya :

Lepet Jagung

Bahan :
300gr jagung dipipil hancurkan sampai halus (kalau saya suka yg agak kasar)
100gr kelapa parut yg agak muda
3 sdm kanji (saya ganti maizena)
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanil
80 gr gula pasir
1 sdm santan kental
Kulit jagung untuk membungkus

Cara membuat :
Campur semua bahan, ambil 1-2 lembar kulit jagung, isi dengan 2- 3 sdm adonan, gulung, kemudian kukus hingga matang.

Kurang lebih jadi 18 bungkus.

Semoga Jajanan tradisional Indonesia lestari dan selalu menjadi kebanggaan untuk kita dan anak cucu kelak..

Terima kasih (´▽`ʃƪ)






Wassalam,

Dewi Woro

Bengawan Solo

Assalamualaikum,
Selamat sore,


Ini postingan aku yang ke-2 karena memang hari ini aku bikin 2 macam jajanan (mumpung hari libur). Aku gak tau darimana asalnya jajanan ini, dan aku juga gak tau kenapa namanya Bengawan Solo. Ada yang bilang kue ini namanya Putri no'ong, ada juga yang bilang kue Kaca mata hhehehe gak tau yang mana yang bener.
Waktu SD jajanan ini sering aku beli diwarung tetangga yang kebetulan orang jawa tengah, namanya mba Netty. Beliau mengerjakan sendiri dari mulai memarut singkong sampai mengukusnya. Tapi suatu hari mba Netty meminta  aku untuk membantu membuatnya, tentu saja aku senang sekali, karena aku jadi bisa melihat bagaimana caranya dan seperti apa resepnya,secara waktu kecil dulu aku sudah suka bikin kue.
Tentu saja aku dapat upah, mau tau upahnya? Hehehe aku boleh makan kue ini sepuasnya, senang sekali aku waktu itu sudah bisa makan banyak, uang jajan ku pun utuh hehehe.
Inilah resep mba Netty (skarang sudah almarhumah) waktu itu ukurannya pake kira2 aja, nah sekarang aku coba pake ukuran gramnya yah, cmiiw kalo salah, silahkan..

Bengawan Solo


Bahan:
1 kg Singkong yang sudah diparut halus
150 gr Gula pasir
1 sdt Garam
1 sdt Vanili
150 ml Santan kental
Pewarna kuning dan hijau secukupnya
Daun pisang untuk pembungkus secukupnya
Kelapa parut yang agak muda  diberi garam sedikit, dikukus dengan daun pandan
Pisang uli atau pisang raja kupas dan biarkan memanjang

Cara membuat:
  1. Campur singkong parut, gula pasir, garam dan vanili, aduk rata, masukan santan kental aduk rata kembali.
  2. Bagi menjadi 2 adonan, 1 bagian diberi warna hijau 1 bagian lagi warna kuning. Ambil selembar daun pisang taruh adonan warna kuning 3 sdm letkan pisang diatasnya lalu tumpuk lagi dengan adonan warna hijau juga 3 sdm, ratakan dan bungkus seperti membungkus arem-arem atau lontong, lakukan sampai adonan dan pisang habis.
  3. Kukus dalam klakat/kukusan selama 30menit/sampai matang. Angkat dinginkan, buka daun pembungkusnya, potong-potong menurut selera lalu beri taburan kelapa parut, siap dihidangkan. Selamat mencoba!

Salam Bengawan Solo,

Nina

Kue Mangkok Ubi Ungu

Dear Host JITW,

Setelah kemarin klepon ubi ungu, hari ini dilanjutkan dengan kue mangkok ubi ungu.
Kue mangkok adalah jajanan tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras, tepung terigu dan tape singkong yang dimasak dengan cara dikukus.
Disebut kue mangkok karena berbentuk seperti mangkok dasarnya dan kue ini mekar di atasnya.
Kue ini diperkenalkan oleh pendatang dari Tiongkok Selatan (sumber Wikipedia).
Kue mangkok tidak hanya dapat dijumpai ada saat ada acara keluarga tetapi juga di  Bali dipergunakan sebagai hiasan sesajian.
Kue ini menarik, karena biasanya berwarna warni.

Sayang setelah selesai, baru ketemu artikel ini (tetapi untunglah hasilnya hari ini nggak gagal gagal amat tadi, masih mekar meski belum tertawa lebar ).
 
Di sini ada tips membuat kue mangkok.

1. Pengukuran bahan yang tepat sesuai resep.
2. Penggunaan jenis bahan yang berkualitas dan sesuai resep.
3. Bahan pengembang dapat berupa ragi instan, tapai nasi, atau tapai singkong.
4. Aduk adonan menggunakan tangan dengan gerakan memukul-mukul, karena tangan kita merupakan penghantar panas yang baik untuk membantu pengembangan kue mangkuk.
5. Cetakan kue mangkuk tidak perlu dioles minyak, karena akan menghambat mekarnya kue.
6. Gunakan cetakan yang terbuat dari porselen (cucing), karena mudah menghantarkan panas yang merata.
7. Cetakan porselen (cucing) sebaiknya dipanaskan dalam kukusan terlebih dahulu selama 10 menit hingga benar-benar panas, agar hasilnya mekar sempurna.
8. Saat mengukus jangan terlalu banyak memasukkan cetakan, harus ada jarak satu sama yang lain agar uap panas merata.
9. Kukusan harus ditutup rapat dan tidak boleh dibuka sebelum kue merekah dan matang.
10. Saat mengukus, gunakan kukusan dengan lubang yang besar, atau yang biasa dikenal dengan sebuatan langseng.
11. Gunakan api besar saat mengukus adonan kue mangkuk agar mekar sempurna.
12. Beri daun pandan pada air dalam kukusan agar uapnya lebih wangi.
13. Bungkus tutup kukusan dengan kain atau lap bersih agar uap air panas tidak menetes pada adonan.
14. Setelah dingin, keluarkan kue dari cetakan, simpan dalam wadah kedap udara dan tutup rapat agar tidak cepat kering.

Dalam rangka menghabiskan ubi yang sudah aku kukus kemarin, untunglah ketemu resep kue mangkok dari ubi di Sajian Sedap. Aku hanya menggunakan 1/4 resep, dengan cetakan kecil bisa mendapat 20-an potong. 

Ini dia resepnya:
 
Bahan Biang:
120 gram tepung terigu protein rendah 
210 ml air 
6 sendok teh (24 gram) ragi instan

Bahan:
780 gram ubi merah kukus dan dihaluskan (dari 1000 gram mentah) 
600 gram gula pasir 
1 sendok makan garam 
6 butir telur 
780 gram tepung terigu protein rendah 
600 ml santan hangat dari 11/2 butir kelapa 
 
Cara Pengolahan :
  1. Bahan biang : aduk rata bahan biang. Diamkan 30 menit.
  2. Bahan: remas-remas ubi, gula pasir, dan garam sampai gula hancur. Tambahkan telur. Uleni rata.
  3. Masukkan bahan biang. Uleni rata. Tambahkan tepung terigu sambil diayak dan dikocok rata bergantian dengan santan. Diamkan 45 menit.
  4. Siapkan cetakan kue mangkok.
  5. Aduk-aduk adonan. Tuang adonan setinggi cetakan kue mangkok. Kukus 20 menit dengan api besar sampai matang.

Hasilnya, warnanya cantik, ungu tanpa pewarna, dan lembut teksturnya. Hmm enak sekali, di hari yang mendung ini dengan secangkir teh manis hangat. ^_^

Salam Kue Mangkok,

Anastasia

Lara Gudik

Siang nccers.......
hari ini aku buat jajanan pasar tradisional week LARA GUDIK kue ini biasa d jajakan tukang kue keliling
di daerah Tegal,Cirebon,brebes namanya memang menjijikan tapi rasa kue ini Maknyos rasanya mirip dengan kue 
Rangi Betawi , resep ini aku dapat dari mama yang memang dahulu pedagang kue yang d setor ke warung warung kopi pelabuhan
kalau ada yang salah dengan nama nya tolong di betulkan yah para senior hehe....maklum masih belajar

Bahan kulit :
250 tepung ketan ( aku pake RB )
1/2 sdt garam
100 ml Air  
1 sdm minyak sayur
 
Bahan Unti :

1/2 butir kelapa muda 
1/2 kg gula merah di iris2
1/2 sdt garam


Cara Membuat:
  1. Aduk tepung ketan dan garam lalu beri air sedikit demi sedikit jangan sampai adonan tepung basah ato kebanyakan air (tekstur tepung ketannya setelah d beri air itu  kering menggelinding) lalu di saring pakai baskom plastik besek yang bolong bolong. Setelah selesai, sisihkan.
  2. Buat adonan unti kelapa muda yang sudah diparut, sangrai bersama garam dan gula merah yg sudah d iris2 sangrai sampai berwarna coklat kemerahan sisihkan.
  3. Panaskan wajan  yang sdh diberi minyak dengan api kecil tuang bahan kulit tadi di awur bentuk bulat seperti dadar lalu tutup sebentar supaya atasnya matang.
  4. Lalu angkat panas - panas dan langsung digulung dengan unti (menggulungnya sama seperti risol).
Salam Lara Gudik,

Dewi

Kue Sengkulun

Assalamualaikum, Selamat siang para hosts yg budiman, mau ikutan JTIW niy....
Pagi2 udah lari ke pastrad niat cari kelapa dan tepung ketan, aku mau bikin makanan nostalgia, kesukaanku dan duluuuu sekali ibu ku sering meminta aku membuatnya utk adik2 ku (adikku banyak heheh) yang pada waktu aku kecil ga ada tuh yg namanya jajanan chiki, burger ato sebangsanya, jajanan yang ada jaman aku SD itu kue yang semuanya dibikin sendiri sama penjualnya, misalnya getuk, gemblong, kue unti, dadar gulung.
Nah yg mau aku bikin sekarang adalah jajanan yang udah langka banget, padahal bikinnya jg ga susah, cm tinggal aduk2 jadi deh!  Tapi mungkin karena seleranya udah jaman keju kali yah, pas kue ini jadi anak2 ku malah merasa aneh makan nya, "ini kue apa? Kok kelapa semua?" Hihihi aq bilang ke anak2 ku ini jajanan mama waktu kecil, dan ini sehat, bahan2nya fresh from the tukang sayur
Berikut resepnya.....

Kue SENGKULUN Betawi

Bahan:
1 butir kelapa yg stengah tua stengah muda
500gram tepung ketan
200gram gula pasir
1sdt garam
1sdt vanili
7sdm air putih
Daun pisang utk alas loyang selembar

Cara Membuat:
  1. Ambil baskom besar, taruh semua bahan kecuali air, aduk rata menggunakan tangan saja, kalo sudah rata cipratkan air sedikit - sedikit sampai rata kembali. Setelah benar - benar rata dan tercampur, bagi adonan menjadi 2 bagian, yang 1 bagian dibiarkan putih sedangkan 1 bagian lg diberi pewarna merah.
  2. Siapkan loyang kotak 24 x 24cm olesi minyak taruh lembaran daun pisang olesi minyak kembali. Lalu taruh adonan warna putih ratakan, kemudian taruh adonan warna merah ratakan jg, kukus selama 25 menit, angkat dan potong2 sesuai selera! Sajikan ...selamat mencoba.....
Salam kue Sengkulun
Nina

Bolu Peca khas Makasar



Bolu Peca khas Makasar / Bugis ini merupakan makanan kenangan masa kecilku. Masih inget banget nih waktu kecil pernah di ajak arisan sama mamah di suguhi bolu Peca yang manis buanget hehe.. Karena tuan rumah arisan asli makasar kebetulan aku di besarkan d lingkungan tetanggaku yang kebanyakan berasal dari daerah Makasar dan Bugis.
Beberapa resep hasil browsing di internet bahan baku Bolu Peca ini adalah tepung ketan putih, namun karena mama ku terbiasa menggunakan tepung beras putih jadilah aku putuskan membuat bolu peca dengan Resep Mama ku
Bahan:
Adonan Bolu:
3 btr telur
4 sdm tepung beras putih sangrai (aku pakai rose brand)
1/2 sdt soda kue (cap koepoe)
Adonan Gula:
3/4 kg gula merah
1 gelas air
1/2 sdt Vanili (l'arome)
1/2 sdt garam

Cara Membuat:
Panaskan dandang untuk mengukus , buat adonan bolu lebih dulu.kocok telur bersama soda kue hingga mengembang.
Tambahkan tepung beras sangrai sisihkan.siapkan loyang 15 cm, olesi dengan mentega, tuang adonan kedalam loyang.
Kukus hingga matang selama 15 menit angkat biarkan dingin.
Masak air, gula merah, vanili dan garam di atas api sedang hingga cair lalu saring dan didihkan kembali.
Setelah air gula jadi celupkan irisan kue tadi ke dalam gula cair satu persatuhingga bolu berubah warna menjadi coklat.
Angkat dan siap dihidangkan
Salam JTIW,
Dewi

Putu Mayang Bihun

Mau ikutan setor jajanan tradisional INDONESIA, baru pertama ikutan week weekan, resepnya nyontek dari blog nya andra brown tapi gulanya di skip karena mau dimakan pake kinca, ini resepnya

PUTU MAYANG BIHUN

Bahan :
- bihun 200 gr ( kalo aku seneng pake bihun yang jagung, karena lebih kenyal)
- santan 220 cc
- gula pasir 150 gr
- tepung tapioka 3 sdm
- garam secukupnya
- pasta frambozen

Cara Membuat:
  1. Rebus air sampai medidih, masukkan bihun rebus kurleb 3 menit saja, angkat, tiriskan, siram air dingin, sisihkan ( kalo pake bihun jagung, potong2 juga biar ga kepanjangan mie nya)
  2. Masak santan, gula, garam sampai mendidih, masukkan bihun aduk2, tambahkan pasta frambozen , aduk rata,kemudian tunggu sampai mendidih kembali, angkat
  3. Masukkkan serta aduk cepat tepung tapioka dalam kondisi adonan masih panas, aduk sampai rata
  4. Cetak ke cetakan bentuk bunga atau sesuai selera saja
  5. Kukus dalam dandang yang telah dipanskan terlebih dahulu selama kurleb 30 menit

Hasil jadi 16 buah.


Salam JTIW,

Lisa Marlina