Senin, 11 Maret 2013

Kue Ape



Dear host TRIO TAH,
Mau setoran ah, mumpung sore ini bikin cemilan ini. Kalo nggak salah sih ini kue tradisional betawi.. (Cmiiw ya teman2 yg dari betawi)
Walau daku sekarang udah pulang kampung (skrg udah di sumbar lagi), ini kue sangat ngangenin. Duluuu, zaman muda-muda, pas masih kerja di rantau, tiap pulang kerja suka banget beli kue ini di abang-abang yg mangkal di pinggiran jalan atau pertokoan.
Sempat bingung nyari resepnya, karna nggak tau namanya. Sama teman2 suka disebut sebagai kue. t*k*t (maaf banget yaa), karna bentuknya :D.
Setelah nanya2 dan googling akhirnya ketemulah namanya. Baru tau juga kalo namanya itu kue ape. Dann, yang dapetin resepnya justru uniku yang merantau ke negara tetangga. Perjuangan banget deh pokoknya.
Kalau hasil googling, sebetulnya ada beberapa macam resep. Cuma resep dari uni tercinta ini sangat simpel, gampang dan rasanya menurut saya udah lumayan mirip sama yang biasa saya makan dulu.
Here we come, this is the recipe :
KUE APE
Bahan :
100 gr tepung beras
150 gr tepung terigu
600 ml santan sedang ( aku bikin dr 2 kotak kecil santan kara, diencerkan sampai menjadi 600ml)
150 gr gula pasir (kl dikurangi jg ng papa. Kemanisan kl menurut lidahku)
3/4 sdm baking powder
1/2 sdm baking soda
1/2 sdm vanila bubuk
1/2 sdt garam
Cara :
1. Campur semua bahan sampai licin (kalo aku disaring lg biar ng gerindilan)
2. Tuang 1 sendok sayur ke kuali dgn cekungan dalam, agar pinggirannya tipis dan tengahnya bisa menggunung..
3. Masak sampai pinggirannya kecoklatan. Angkat.
Duh, nikmatnya.. Pinggirannya yg kriuk2 dan tengahnya yang gurih bikin pengen makan lagi dan lagi. Cemilan ini bahaya, karna tidak mengenyangkan.. Tau2 udah ludes aja nihh.
Selamat mencoba yaaa.
#huntingreseplagiahh.
-hugs-
Yenni R.

Misro Gula Merah



Hai Partners,

Sekali lagi beraksi nih khusus untuk event Jajanan Tradisional Indonesia Week NCC :) Sekarang pilihan jatuh pada Misro Gula Merah. Istriku lahir besar di Kendari dan katanya disana disebut onde-onde. Jadi aku pertama liat dia buat dan untuk resep resmi aku ambil  dari http://inforesep.com.


Misro memiliki bahan pembungkus yang sama dengan Combro. Cara membuatnya juga sama. Hanya isinya saja yang berbeda. Jika Combro memakai oncom sebagai bahan isian, Misro cukup menggunakan gula merah yang diiris tipis sebagai isian. Bila Anda menyukai rasa yang manis, Anda bisa mengganti 50 gram gula merah dengan 50 gram gula pasir.
Resep Bahan Misro :
  • 500 gram ubi kayu/singkong, kupas dan parut
  • 2 sendok teh garam
Resep Bahan Isi Misro :
  • 200 gram gula merah, iris tipis
Cara Membuat Misro :
  1. Campur ubi kayu parut dan garam. Beri isian gula merah.
  2. Goreng dengan api sedang hingga matang kecoklatan, tiriskan. Hidangkan selagi hangat dan empuk.
Selamat mencoba

Salam jajanan,
Mr Icho

Kue Gandhus

Ini event Week weekan pertama. Excited nya sama kayak mau pengumuman lomba Doll Cake di HMMF kemaren,, sayang ga menang, hiks.
Browsing browsing resep kue khas palembang di mbah google, ketemulah resep Kue Gandhus yang jadi penganan di kota asalku ini,,kue jadul dari tepung beras yang lembut. Penampakannya seperti talam ebi,, Tetapi umumnya kalo di Palembang kue ini dikukus di loyang dan diiris iris, tidak diletakkan di cucing seperti talam ebi. Kue ini juga ditaburi ebi yang kaya sehingga gurih banget. Sedikit pedas dari irisan cabenya, juga wangi dari bawang goreng dan irisan daun seledri.. Hmm, silahkan coba sendiri ya untuk membuktikan,,^_^
Bikinnya ga susah,, bahan bahannya juga mudah didapat.
Tadi siang cari daun pandan yang biasa tumbuh di jalan dekat rumah. Langsung eksekusi dan taraa inilah penampakannya,,

Kue Gandhus

Siapkan loyang uk 18x18cm T.4cm.
Olesi minyak goreng semua sisinya, sisihkan.

Bahan :
150 gr Tepung Beras
600 ml Santan Kental ( aku dari santan Instan Sun Kara kemasan 65ml 4bh, tambahkan air 440 ml)
1/2 sdt Garam
1 lbr Daun Pandan, simpulkan

Taburan :
5 batang daun seledri ukuran sedang.
3 bh cabe merah keriting, iris bulat
1 bks kecil Bawang goreng siap pakai
50 gr Ebi rendam air panas, diamkan hingga sedikit lunak, tumbuk hingga hancur, sangrai sebentar, sisihkan,

Campur semua bahan, sisihkan.

Cara Membuat :
  1. Rebus sebagian santan dgn garam hingga mendidih. Angkat.
  2. Larutkan tepung sebagian lagi dengan sebagian tepung beras.
  3. Masukkan larutan tepung beras ke santan panas. Aduk cepat dengan spatula. Masukkan sisa tepung. Aduk rata hingga licin.
  4. Tuang adonan bubur ke loyang kue yg sudah dioles minyak tadi. Ratakan permukaannya dengan spatula.
  5. Kukus ±30 menit. Angkat.
  6. Taburi dengan bahan taburan. Kukus kembali ±5 menit.
  7. Diamkan hingga dingin. Iris iris persegi, kue siap disajikan.







16 potong

Warm Regards

Elya

Wingko Wijen

Ini adalah laporan ketiga untuk ajang online ini. Kali ini yang dibuat adalah Wingko Wijen.Makanan tradisional INDONESIA ini aslinya dari semarang. Dalam cara pembuatannya ada yg dioven, ada juga yg langsung di wajan datar. Resep ini saya ambil dari Nova dengan cara di oven.

Ini resepnya:

Bahan:
200g tepung ketan
50g tepung sagu
400g gula pasir
500g kelapa muda parut
250ml santan
50 g margarin cair
1 butir telur
1sdt garam
Olesan:
Kuning telur
Wijen

Cara membuat:
  1. Campur jadi satu santan,margarin cair dan telur.
  2. Siapkan wadah campur semua bahan kering, aduk rata. Tuang bahan cair.
  3. Aduk sampai rata semua.
  4. Siapkan loyang uk.24x24, olesi mentega, alasi daun pisang,olesi mentega lagi.
  5. Tuang adonan, ratakan.
  6. Masukan dlm oven yg sudah dipanaskan 180. Oven selama 20 menit/ setengah matang. Keluarkan dr oven, olesi kuning telur, taburi dengan wijen. Masukkan kembali ke oven. Panggang sampai kuning kecoklatan.
Setelah dingin, potong2.
Selamat mencoba ya..



Salam JTIW,

Hikma

Timphan Boh Labu

Pertama kali makan kue ini waktu pulang ke kampung suami lsg jatuh cinta.Jajanan tradisional Indonesia ini berasal dari Aceh. Rasanya manis legit nikmat dan unik. Terbuat dari tepung ketan dgn dipadukan isi srikaya atau kelapa unti. Untuk adonan kulitnya sendiri bisa dikombinasikan antara tepung ketan dengan pisang, labu kuning bahkan buah pepaya.
Mengutip dari Acehpedia:
Saking terkenalnya Timphan ini di Aceh, sehingga banyak ungkapan/pribahasa dengan kata Timphan diantaranya yaitu “Uroe goet buluen goet Timphan ma peugoet beumeuteme rasa” ( Hari baik bulan baik Timphan ibu buat harus dapat kurasakan). Saat ini, tidak hanya di Aceh, timphan juga sudah terkenal hingga ke luar Aceh. Banyak ditemukan timphan di restoran-restoran Aceh di pulau Jawa.
Thimpan adalah kue istimewa dalam kehidupan masyarakat Aceh, khususnya di Sigli, Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Bireun, dan lainnya setiap Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.
Biasanya thimpan untuk lebaran dimasak pada malam terakhir puasa atau malam takbiran pertama oleh para ibu dibantu remaja puteri di daerah-daerah tersebut. Di luar lebaran, para ibu di sana kurang tertarik membuat thimpan sendiri. Mereka yang ingin makan kue itu biasanya membeli di toko-toko roti, kendati rasanya berbeda bila membuat sendiri.
Bikinnya gampang-gampang susah tapi hasilnya worth it banget.

Berikut resep dari ibu mertua:

Bahan:
- 500gr tepung ketan
- 200ml santan kental
- 1/4 sdt garam
- labu kuning sekitar 250gr
- Daun pisang muda (yang masih bergulung)

Isi :
- 4 butir telur ayam
- 200 santan kental
- 100 gr gula pasir
- 1 sdm tepung agar2
- daun pandan +esence pandan sedikit
- nangka secukupnya

Cara membuat :
  1. Masak labu dengan santan, garam (seperti buat kolak), setelah hangat masukkan kolak labu ke tepung ketan, uleni hingga kalis. Adonan ini digunakan untuk kulit.
  2. Buat adonan isi: Kocok telur dan gula hingga kental, masukkan tepung agar2 dan santan, aduk rata, tambahkan nangka, daun pandan, esence pandan lalu masak sampai kental dan berbutir2 kecil. Setelah matang dinginkan dan gunakan sebagai isi timphan.
  3. Ambil daun pisang olesi dengan minyak lalu tipiskan adonan kulit, beri adonan isi kemudian digulung, dibungkus seperti lontong kecil, kukus hingga matang 15 menit.
Makannya nunggu dingin dulu ya, kalau masih panas dijamin luengket susah buka bungkus hehe.

Salam JTIW,
Yeni

Gemblong

Senangnya ada event  JTIW kali ini, karena bisa mendorongku untuk dapat membuat jajanan tradisional Indonesia yang selama ini menurutku lebih rumit dibandingkan kue modern terlebih lagi jika harus menggunakan santan. Hanya beberapa jajanan tradisional Indonesia saja yang pernah kubuat dan biasanya memakai bahan-bahan yang instan.
Pada laporan perdanaku ini, jajanan tradisional Indonesia yang kubuat adalah gemblong, karena suamiku suka sekali dengan gemblong. Tidak diketahui dengan pasti darimana gemblong berasal namun banyak ditemui di Jakarta dan di Jawa Barat. Gemblong juga merupakan sedikit dari jajanan tradisional Indonesia yang masih bisa dijumpai di sudut-sudut kota di wilayah tersebut.
Ternyata mengolahnya pun tidak sesulit yang dibayangkan, bahkan sangat mudah dan tentu lebih enak dan lembut dari gemblong yang biasa dijajakan. Resep yang digunakan berasal dari www.sajiansedap.com. Resepnya sebagai berikut:

Bahan Gemblong:
200 gram tepung ketan putih
100 gram kelapa parut kasar
125 ml santan hangat dari 1/2 butir kelapa
minyak untuk menggoreng

Bahan Pelapis:
100 gram gula pasir
100 gram gula merah sisir
150 ml air
2 lembar daun pandan, disimpulkan

Cara Pengolahan :
  1. Campur tepung ketan putih, kelapa parut kasar, dan garam. Aduk rata. Tuang santan sedikit –sedikit sambil diuleni sampai kalis.
  2. Ambil sedikit adonan. Bentuk oval pipih.
  3. Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang. Angkat dan dinginkan.
  4. Pelapis: panaskan gula pasir, gula merah, air, dan daun pandan sambil diaduk sampai berbusa dan kental.
  5. Tambahkan gemblong. Aduk sampai terbalut. Matikan api. Aduk sampai terbalut gula dan kering.

Untuk 16 buah

Getuk Keju

ABG mau ikut melestarikan kue tradisional khas INDONESIA... nama nya Getuk Keju, sebenernya bahan-bahannya seperti membuat getuk biasa, hanya saja karena suami kurang suka dengan cocolan kelapa parut, jadilah kelapa parut untuk cocolannya di ganti dengan keju parut, mudah-mudahan masih bisa masuk makanan tradisional INDONESIA. Makanan ini saya gak tau asli mana yaah..?? hehehehehehe, tapi yang jelas getuk ini adalah makanan favorit saya, karena duluu sekali waktu masih kecil, almarhum ibu saya sering banget bikin kue ini untuk cemilan di rumah, karena selain bahan-bahannya mudah di dapat, bikinnya juga mudah. Jadi pas banget ada moment week ini, saya mau bernostalgia dengan kue satu ini. resep ini saya dapat dari kaka saya, dan saya lupa menanyakan resep ini beliau dapat dari mana, kalau ada yang merasa punya resep ini, ijin share yaah..terima kasih. Berikut resepnya :
Getuk Keju
Bahan :
500 gr singkong (yg sudah di kupas)
1/4 butir kelapa muda, bersihkan kulitnya, parut
3 sdm gula pasir
garam secukupnya
Keju parut untuk taburan
Cara :
1. Setelah singkong di cuci bersih, potong-potong kemudian kukus bersama dengan kelapa parut, sampai singkong empuk.
2. Setelah singkong empuk, angkat, kemudian beri gula pasir dan garam, selagi panas tumbuk singkong hingga halus. kemudian bentuk. potong-potong, kemudian beri taburan keju.
selesai deh, mudahkan buatnya, rasanya juga enaak...
Salam Getuk Keju
Baitty Irham

Bolu Sakura

Dear Host TAH, terimalah laporan pertamaku di event JTIW


Mau ikut meramaikan even week week an kali ini, walapun bukan ABG lagi. ini adalah even week pertama yang aku ikutin secara selama ini bener bener gak bernyali buat ikutan week weekan tiap ada week weekan selalu gak pernah ikut karena ga pede hikkss # malah curcol
sebagai menikmat dan penggemar kue jadul dan kampung seneng banget dengan adanya event ini.

Jajanan dengan citarasa karamel ini begitu sederhana dan nikmat apalagi kalo dimakan anget2 beneran enyakkkk . Ngak tau asal muasal kue ini, tapi makanan ini sudah aku tahu dari jaman aku SD yang  di jual di kantin sekolah. resepnya aku ambil dari blog mba rina rinso #ijin copas ya mbaa.
bikin 1 resep jadi buanyakk dan alhamdulilah berbuah order 400 pcs hehehhee..

berikut resepnya yahh:

BOLU SAKURA

Bahan :
500 gr gula pasir
500 ml air matang
220 ml telur ayam (4 butir telur ukuran sedang)
100 mentega lelehkan

Ayak :
450 gr terigu gluten sedang (misalnya segitiga biru)
1 sdm baking powder
1 sdm soda kue

Cara Membuat :

1. Siapkan cetakan bolu sakura, semir dengan mentega/migor hingga rata.

2. Masak 250 gr gula pasir hingga jadi karamel. Tuangi air, jangan diaduk. Masak hingga mendidih. Angkat. Sisihkan
.
3. Kocok telur dengan sisa gula pasir hingga kental dan mengembang kurleb 3 menit dengan hand mixer signora Tuangi gula karamel sambil dikocok dengan kecepatan rendah hingga rata. Saat ini adonan akan encer banget tapi gak perlu khawatir.- kalo aku diaduk dengan sendok kayu ajah

4. Masukkan terigu, aduk rata. Tambahkan mentega cair secara bertahap sambil diaduk perlahan hingga rata.

5. Tuang adonan ke dalam cetakan sampai 3/4 cetakan. Kukus selama 15 menit hingga matang. Angkat. Keluarkan dari cetakan.


demikian laporan pertamaku semoga berkenan dan masuk kategori jajanan tradisional INDONESIA

salam
sugi bae

Gatot

Begitu "gong" event week-nya NCC kali ini dengan tema "Jajanan Tradisional Indonesia Week" dipukul oleh ibu kita yang cantik,langsung pikiran tertuju ke gaplek.Ya gaplek adalah sebutan mentah dari "gatot" (jajanan tradisional favorit aku).
Dan gaplek banyak diproduksi oleh warga Wonogiri (+-3jam perjalanan dari kota Solo).Beruntungnya diriku adalah aku tidak perlu susah payah menempuh perjalanan untuk sampai ke Wonogiri.
Aku tinggal menuju ke supermarket biasa aku belanja kebutuhan bulanan.Nahhh....aku tinggal nitip sama tukang parkir motor disitu.Dan beruntungnya lagi,dia mau mudik.Hehehehe.....dewi fortuna lg melekat didiriku kaleee yaaa....
Sudah langsung saja yah...ini resep dan cara mengolahnya versi aku.

Bahan:
- 1 kg gaplek
- 7 sdm gula pasir (kurleb)
- 10 lbr daun jeruk purut,iris halus
- 2 lbr daun pandan
- 1 sdt garam
- 1 ltr air (kurleb)
-  kelapa setengah tua,parut memanjang,kukus ditambah sedikit garam

Cara membuat:
1. Cuci bersih gaplek,rendam semalaman.Paginya,siangi dr serat-seratnya dan potong kecil-kecil dan cuci bersih.
2. Didihkan air,garam,gula pasir,daun jeruk purut yg sudah diiris halus.Setelah mendidih masukkan gaplek sambil diaduk-aduk supaya tidak lengket ato gosong ddasar panci.
3. Setelah mengental dan airnya kering,kukus hingga matang.
4. Sajikan bersama kelapa parut


Salam Jajanan Tradisional ngangeni,

Lely Jossie

Kue Lumpur Kentang Madu



Hai Partners,
Gak tau dapat kekuatan dari mana tapi hari ini langsung bekerja untuk meramaikan Jajanan Tradisional Indonesia Week NCC:) yang pasti semuanya  nanti bakalan baru pertama kali buat. Sampai bela2in beli loyang kue lumpur seharga 65rb:) Soal nanti buat jualan belakangan yang penting jadi dulu dan pada suka:)hehe. Dapat resep di http://www.bogasari.com . Pada penyajian akhir bisa disiram madu seperti pancake, rasanya akan makin nendang:) Kenapa aku pilih kue ini? Karena pertama jujur ini yang muncul waktu aku search di google dan kebetulan istri juga ngakunya suka, ya ikutan tertantang deh:) Semoga bisa menjadi inspirasi buat teman2 semua.



Kue Lumpur Kentang Madu


Bahan:
-  500 gr tepung terigu Segitiga Biru
-  250 gr kentang yang dikukus dan dihaluskan
-  850 ml santan cair
-  250 gr margarine yang dicairkan
-  4 butir telur ayam
-  250 gr gula pasir
-  ½ sdt garam
-  ½ sdt vanili
-  daging dari 1 buah kelapa muda
-  kismis secukupnya

Cara membuat Kue Lumpur :
1.    Dalam wadah, campurkan telur, gula dan vanili lalu kocok hingga rata selama 10 menit.
2.    Kemudian masukkan kentang dan aduk kembali hingga rata.
3.    Jika sudah, campurkan terigu sedikit demi sedikit kedalam adonan sambil diaduk hingga rata.
4.    Kemudian, tuang santan, garam, dan margarine cair lalu aduk kembali hingga rata.
5.    Panaskan cetakan khusus kue lumpur dan olesi dengan margarin.
6.    Setelah panas, tuang adonan dalam cetakan dan masak selama 1-2 menit.
7.    Tambahkan kelapa muda dan kismis pada kue lumpur yang setengah matang dan masak kembali selama 2-3 menit atau hingga bagian atas kue sudah mulai padat.
8.    Angkat, lalu sajikan.
Tips Membuat Kue Lumpur:
1.      Saring adonan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam cetakan untuk menambah tekstur lembut pada kue.
2.      Cetakan kue lumpur dapat diganti dengan cetakan cup cake dan dipanggang dalam durasi waktu yang sama.

3.      Untuk loyang cetakan baru, kita panaskan dulu di api kecil selama min 30 menit dan juga taburi kelapa parut sedikit sampai bau terbakar untuk menambah aroma.

Selamat Mencoba


salam jajanan,
Mr Icho

Bubur Lemu Suji


Selamat malam semuanya..
Mau laporan pertama ya. Terus terang saya seneng banget dengan adanya jajanan tradisional ini, secara hoby banget bikin yg berbau tepung beras, daun pandan dsb.
Kebetulan sore ini bikin bubur lemu, buat wedang sore. Sekalian dilaporin aja ya.
Bubur lemu biasa disebut juga bubur sumsum. Saya ga tau berasal dari mana bubur ini, tapi kalau di cirebon disebutnya bubur lemu.
Ini resepnya:
Bahan:
75g tepung beras
500ml santan
100ml air daun suji
1/2sdt garam
Kinca:
200g gula merah
100g air
Direbus sampai gula mencair dan mendidih.
Kuah santan
300ml santan kental
1/4dt garam
1 lembar daun pandan
Di rebus sampai mendidih
Cara membuat:
Aduk tepung beras, santan, daun suji dan garam. Panaskan diatas api kecil,aduk2 sampai mendidih dan kental.aduk terus agar tidak mengerak.angkat.
Penyajian:
Taruh gula kinca dlm gelas, tuang bubur lemu diatasnya, tuang kuah santannya.
Sajikan

Salam
Hikma

Kue Cucur


Assalamu'alaikum


          Wuaaaahaaa.... milis NCC mengadakan week-weekan lagi. Mmmmmmmmmm. Itu yang ada dipikiran Nur El saat membaca email bahwa gong sudah dibunyikan, asyiiiiiiiiiik. Mulai bereksperimen.


          Berhubung sedang repot, kalo baca milis sekilas-sekilas aja. Ohhh mau diadakan week-weekan lagi.  Masa sih. Dan ternyata saat hari Jum'at siang kemarin, disaat sedang memanggang brownies empuk pesenan kakak. Ternyata oh ternyata Bu Fatmah sudah memukul gong untuk NCC Jajanan Tradisional INDONESIA Week (NCC_JTIW). Langsung deh pikiran kemana-mana. Bikin apa yah? Mmmm bikin gemblong ketan hitam yang dibaluri gula putih. Ini jajanan waktu Nur El masih SD. Langsung mencari via internet. Dan mampir lah di blognya mbak Rachmawati (Wati), ternyata bahan-bahannya belum punya. Mulailah membaca-baca dan berusaha menemukan jajanan tradisional INDONESIA mana, yang bahannya sudah tersedia dirumah. Ahaa...kue cucur, cuma Nur El tidak punya daun pandan. Ya, sudah tidak apa-apa. Wajan cekung langsung dicuci, karena wajannya sudah lama tidak digunakan lagi karena kalau memasak dengan wajan dikompor 4 tungku punya Nur El sudah pasti akan jomplang. Bahayakan.


          Mulai memasak campuran gula pasir, gula merah yang disisir, dan air. Yang penting gulanya sudah siap untuk digunakan, kalau tiba-tiba ingin membuat tinggal menguleni adonan. Simpan tenaga karena besok masih harus membuat pie susu dan Cake Tiramisu. Tapiiiii namanya sudah gatelll mau dibilang apa. Sore-sore mulailah cemplang-cemplung bahan. Kata mbak Wati adonannya harus didiamkan. Ya sudah nanti sehabis sholat maghrib mulai digoreng.  Mulai menggoreng dengan mengikuti saran-saran dari mbak Wati yang ada didalam tulisannya diblog. Tapi ternyata muncul masalah kue cucur yang meleber, kue yang bantet dan kue cucur yang lengket diwajan. Setelah makan malam akhirnya kami pergi ke  Carrefour untuk membeli wajan teflon yang cekung. Sepulang dari Carrefour sekitar jam 10 malam, anak-anak langsung tidur dikamar. Mulailah Nur El menggoreng adonan kue cucur sisanya. Dari posisi wajan yang wajar-wajar saja sampai akhirnya ditunggingin. Karena wajan teflon yang cekung pada bagian dasarnya juga rata tapi dengan luasan yang sempit. Setelah wajan ditunggingin barulah mendapatkan kue cucur yang cakeplah diantara yang lain. He he he. Ngomong-ngomong kue ini asli mana ya? Karena dari dulu tinggal di betawi dan menyantap kue ini. Apakah kue ini aslinya dari betawi? (maaf belum sempet nyari-nyari karena habis begadang dan belum tidur nih).


Ini dia resep kue cucur Mbak Wati  versi Nur El. Resep asli yang sangat lengkap ada di Wati Cookery yah. Maaf mbak Wati belum ijin sudah dipakai resepnya yah. Terima kasih banyak. Ijin copas ya...




Bahan:
150 gr gula merah, iris tipis
100 gr gula pasir
475 ml air
2 lembar daun pandan (saya tidak pakai)
300 gr tepung beras
50 gr tepung terigu
1/2 sdt garam (saya 1 sdm peres)
250 ml minyak untuk menggoreng (saya tidak menghitungnya)




Cara Membuat:
Masak gula merah, gula pasir, air,  sampai gula larut, saring. Sisihkan hingga suam-suam.
Campur tepung beras, tepung terigu, garam. Tuangi 1/2 bagian air gula, aduk dengan tangan . Masukkan sisa air gula, aduk terus dengan tangan hingga adonan ringan. Diamkan aonan kurleb 5 jam.
Panaskan minyak didalam wajan teflon (posisi wajan teflon nungging), aduk-aduk adonan lalu tuang adonan sebanyak 1 sendok sayur kecil kedalam minyak panas. Adonan terendam didalam minyak, tapi minyaknya jangan terlalu kebanyakan juga (mmmmmh...bingung menjelaskannya). Biarkan hingga mendidih dan  membentuk renda-renda pada tepi kue. Bagian tengahnyayang belum matang, disiram-siram dengan minyak yang ada didalam wajan, agar saat dibalik tidak luber keluar bagian tengahnya. Tusuk sedikit pinggirankue cucur dengan mengunakan garpu makan. Dengan dibantu sodet, dibaliklah kue cucur. Diamkan sebentar saja (jangan lama-lama nanti kue cucurnya keras dan pinggirannya sobek. Dalam posisi terbalik, dorong kue cucur kepinggiran wajan, tiriskan diatas saringan, lalu letakkan diatas piring yang sudah diberi tisu (untuk meniriskan minyak yang terdapat di kue cucur).
Siap disantap.
Terima kasih, Wassalamu'alaikum


Nur El Imany  http://mama-rr.blogspot.com/2013/03/kue-cucur-jajanan-tradisional-indonesia.html
Maaf keduluan setor dimilis yaaaaaa...:)

Klepon Ubi Ungu


Dear host NCC-JTIW,


hari ini pas keluar ROTG untuk NCC-JITW, aku baru saja selesai membuat klepon ubi ungu.
Klepon adalah salah satu jajan pasar kesukaanku sejak kecil.
Nggak bosan bosan meski beberapa kali seminggu.
Dan ternyata sekarang menurun, anakku juga suka, tidak hentinya nyomot klepon yang sudah dibalur parutan kelapa.
Kita menikmati sensasi makan klepon, yang begitu digigit, gurih dan lembut kulitnya dan yang selalu ditunggu lumernya gula merah di mulut ... hmmm yummy ^_^


Aku coba googling, tidak jelas klepon ini aslinya dari mana, tetapi ternyata tidak hanya ada di Jogja dan Jawa Tengah, tetapi juga ada di Bali dan Sumatera. (Hanya di Sumatra namanya onde - onde) - sumber Wikipedia.


Aslinya adalah dari tepung ketan dan tepung beras.
Karena ada ubi ungu kukus di rumah, coba googling apakah ada resep klepon dari ubi ungu, dan ketemu di blog mbak Hesti - myworkofart.


Ini dia resepnya:


Bahan:
- 150 gr tepung ketan
- 150 gr ubi ungu kukus (dihaluskan)
- sejumput garam halus
- air secukupnya sampai bisa dipulung (aku tadi menggunakan sekitar 125 ml air hangat)
- gula merah, sisir halus (aku pakai sekitar 50 gr)
- 1/2 biji kelapa (kukus dengan sedikit garam dan daun pandan)


Cara membuat:
- Campur tepung ketan dan garam, aduk rata
- Uleni dengan ubi ungu kukus
- Tambahkan air sedikit demi sedikit, sampai dapat dipulung
- Pulung dan bulatkan seperti kelereng dan isi dengan gula merah
- Didihkan air dalam panci, masukkan bola bola dan saat mengapung angkat dan tiriskan
- Hangat hangat, gulingkan di parutan kelapa dan hidangkan




Thanks
Anastasia
www.krista-mocafkitchen.blogspot.com

TATA CARA DAN PERATURAN NCC JAJANAN TRADISIONAL WEEK


Berikut adalah tata cara dan peraturan untuk ikutan NCC JAJANAN TRADISIONAL WEEK:

1.      NCC JAJANAN TRADISIONAL WEEK (NCC-JTW) dapat di ikuti oleh semua NCCers di manapun berada, mau yang lama ataupun baru, semua bisa hepi-hepi di acara ini. NCC-JTW dimulai dari tanggal 10 Maret 2013 sampai dengan 10 April 2013 pukul 24.00. (laporan yang diterima setelah tanggal 10 April 2013 akan diterima sebagai arsip di blog). Resep dan foto yang dikirim merupakan hasil karya NCCers di periode JTW ini, bisa yang mulai dibuat sejak tanggal 9 Maret 2013.

2.      Silakan praktek membuat jajanan tradisional Indonesia tapi bukan berupa makanan utama, minuman dan juga kue bangket (karena dahulu sudah pernah ada event online yang membahas khusus kue bangket) dengan resep yang sudah pernah di-share ataupun resep milik sendiri, resep warisan keluarga, resep tetangga, atau resep hasil semedi di dapur, no problemo... :) Resep modifikasi juga monggo kalau mau dilaporkan, tapi tetap yang jajanan tradisional Indonesia yaa (bukan ‘jajan’ barat yang dimodifikasi seperti misalnya kroket ketela isi oncom ;p). Diusahakan agar menggunakan bahan – bahan alami, atau kalaupun perlu menggunakan pewarna buatan mohon disertakan merek pewarna yang digunakan.

3.      Jika sudah matang, atur dalam komposisi menarik lalu foto. Minimal yang difoto adalah hasil akhir, tetapi lebih bagus lagi jika "proses" (mulai dari menimbang, mengaduk, memanggang) juga bisa diabadikan. Foto untuk setiap laporan dengan jumlah total besar foto 70kb ukuran foto maksimal 70 kb, atau kurang lebih 450 x 300 pixel). Ingat, untuk menghemat bandwidth satu kreasi = cukup satu foto saja yang dilaporkan. Dua kreasi = 2 foto dan seterusnya (dalam email terpisah). Foto yang terlalu besar akan berbuah centong dari jagad NCC ;p

4.      Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari 1 laporan (atau sebanyak-banyaknya supaya main kaya warisan resep jajan tradisional Indonesia untuk generasi selanjutnya). Dalam setiap laporan diharapkan peserta menyertakan cerita di balik jajanan tradisional tersebut, bisa berupa kenangan terkait jajanan tersebut, asal daerah jajanan, dan atau filosofi proses pembuatan/ jajanan tersebut.  Juga bisa ditambahkan tips tertentu (bila diperlukan) di akhir setiap resep. Penulisan laporan diusahakan memakai bahasa dan ejaan yang baik meskipun tidak selalu benar dalam segi tata bahasa (masih diperbolehkan bahasa gaul sedikit hehehe). Hindari pemakaian singkatan supaya mempermudah untuk dibaca, dipahami dan diikuti oleh banyak orang secara umum.

5.      Laporan/ posting berupa cerita, resep dan foto dikirimkan ke nccjtiw@gmail.com dan silahkan cc ke milis group NCC agar bisa sekalian laporan ke milis. Laporan yang tidak dikirim ke alamat ini (dan hanya dikirim ke milis) tidak akan kami ikut sertakan dalam event ini. Berikutnya laporan ini akan kami upload ke blog NCCjajantradisionalindonesiaweek (masih dipersiapkan ya..tunggu info berikutnya). Foto yang telah di upload ke blog NCC-JTW, tidak dapat di gonta-ganti ya. So, pastikan foto yang di kirim sudah yang terbaik.

6.      Dalam rangka  cegah tangkal penyalah gunaan foto sekaligus sebagai ajang narsis kita (Narsis is Business), diharapkan seluruh foto sudah menggunakan watermark. Kami, para Host tidak bertanggungjawab atas penyalah gunaan yang terjadi akibat foto - foto yang tidak diberi watermark.

7.      Peserta yang sudah menyelesaikan laporannya diperkenankan memajang logo NCC JAJANAN TRADISIONAL WEEK yang disediakan oleh panitia di blog masing-masing (caranya: save as ke komputer Anda lalu upload ke blog sebagai gambar).

8.      Tidak memiliki blog? Boleh saja memajang logo NCC JAJANAN TRADISIONAL WEEK ini di Facebook atau jejaring sosial lain yang Anda miliki. Kalo gak ada juga, boleh di print dan di pajang di samping tempat tidur buat teman bobo'...hehehe...Intinya: be proud of your own creation, spread the news to the world.


Kreasikan semua bahan yang ada di sekitar anda, singsingkan lengan sangrai tepungnya. jangan minder apalagi jiper. Be creative, use your imagination! Remember, even the sky is not the limit! Mari ramaikan NCC-JTW dan bersatu sukseskan NCC-JTW, dan lestarikan khasanah kuliner tradisional Indonesia sebagai warisan anak cucu kita….

Merdeka!!

Host NCC-JTW

SEKAPUR SIRIH

Selain keindahan alam yang mempesona, Indonesia juga terkenal sebagai negara yang kaya akan budaya serta cita rasa kulinernya. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, puluhan provinsi dan beragam adat istiadat memiliki beragam keunikan budaya serta kuliner yang istimewa, hanya sungguh sayang seiring dengan berjalannya waktu dan juga asimilasi dengan kebudayaan dari luar negeri membuat ragam kuliner daerah menjadi terpinggirkan.  Padahal keanekaragaman kuliner asli Indonesia ini sepatutnya bisa dijaga turun temurun agar tidak punah.

Jajanan tradisional adalah warisan budaya yang unik namun seringkali terlupakan walaupun sesungguhnya cukup diminati, namun tak jarang orang memandang jajanan tradisional ini sebelah mata. Meskipun sepele, namun makanan tradisional Indonesia adalah bagian dari atribut bangsa Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Salah satu upaya untuk melestarikannya adalah dengan mengingat kembali serta mengenal jenis – jenis jajanan tradisional di setiap daerah, apa saja bahan baku pembuatannya, bagaimana cara membuat serta menyajikannya, mitologi dan cerita apa saja yang ada dibalik pembuatan jajanan tersebut. Di masa lalu, aneka makanan ini dibuat untuk acara tertentu. Makanan sangat erat kaitannya dengan budaya daerah. Di dalam setiap upacara adat, pasti menggunakan makanan / jajanan sebagai salah satu bagian penting seperti biasa disebut sebagai sesajen, jadi dapat disimpulkan bahwa jajanan tradisional menjadi symbol yang sangat penting dalam upacara adat. Sebagai contoh dalam tradisi Jawa, aneka kue jajanan pasar disajikan untuk acara acara adat seperti Mitoni, Lamaran, Pernikahan, Salamatan, Kirim doa, dan sebagainya.

Sungguh sayang kini keistimewaan itu mulai menghilang perlahan, bahkan di pasar – pasar tradisional pun kita jarang dapat menemui jajanan pasar tradisional Indonesia disana. Jajanan tradisional ini dibuat dengan cara tradisional dan biasanya menggunakan bahan – bahan non kimia. Kue jajanan pasar ini ada juga yang menyebutnya dengan istilah kue subuh karena aneka kue ini dijual saat subuh sampai pagi hari. Kesan ‘ndeso’ atau kampungan pada jajan pasar membuat makanan ini mulai ditinggalkan oleh masyarakat terutama anak – anak muda masa kini yang lebih akrab dengan segala hal berbau luar negeri.

Sebagai warisan kuliner, sudah lumrah jika makanan yang mulai langka (bahkan sudah ada yang punah) ini dilestarikan. Pada kesempatan kali ini, milis Natural Cooking Club (NCC) yang beranggotakan lebih dari 14,000 orang dari seluruh belahan dunia mengangkat tema ‘Jajanan Tradisional Indonesia Week (JTIW)’ sebagai upaya ikut ambil bagian dalam karya nyata melestarikan warisan kuliner tradisional Indonesia dan merupakan perwujudan dari kecintaan kami pada Indonesia. Online event ini akan berlangsung mulai tanggal 09 Maret 2013 hingga 09 April 2013 dan diharapkan dapat memunculkan beraneka ragam kue dan snack jajanan tradisional Indonesia.

Kreasikan semua bahan yang ada di sekitar anda, singsingkan lengan untuk membuat jajanan tradisional kenangan anda. Jangan minder apalagi jiper… Mari bersatu sukseskan Jajanan Tradisional Indonesia Week dan lestarikan khazanah kuliner tradisional Indonesia.

Salam Jajanan Tradisional Indonesia,

-Trio TAH-
Tantrie, Agnes Marie, Hanny JK