Ini setoran ke
2 untuk NCCJTIW, maluuuu banget deh host baru ngirim 2 laporan hihihi sementara
ada yang udah berpuluh – puluh..
Sungguh tak
jelas asal muasal makanan ini dari mana, tapi mungkin saja berasal dari Jawa,
karena rasa makanan ini sungguh ‘marem’ hihihi hostnya ngawur..
Arem – arem ini
merupakan penganan serupa bentuk dengan lemper, jika lemper berasal dari ketan,
arem – arem ini berasal dari nasi terbungkus daun pisang yang berisi sayuran
atau sambal goreng atau lauk lainnya. Arem – arem popular sebagai pengganti
sarapan, sehingga ukurannya biasanya dibuat lebih besar daripada lemper.
Untuk penyajiannya, walau
beberapa makanan lebih nikmat kalau disantap hangat-hangat atau panas,
arem-arem justru lebih terasa lezat kalau dimakan saat sudah dingin. Karena,
dalam keadaan dingin, tekstur arem-arem sudah terasa padatnya. Selain itu, rasa
gurih dari isian pun pasti lebih terasa karena sudah berpadu ke dalam nasi.
Dalam perkembangannya, ada variasi baru dari arem-arem ini yang dikenal dengan sebutan arem-arem kraton. Pada arem-arem kraton, walau adonan isinya tak berbeda dari arem-arem biasa, gulungan nasi dibungkus dulu dengan telur dadar sebelum dibungkus daun pisang. Model serupa arem-arem kraton ini bisa dijumpai pada penganan yang bernama semar mendem yang juga menggunakan dadar tipis untuk membungkus. Namun, tentu saja yang dibungkus adalah lemper yang dibuat dengan menggunakan beras ketan. Nah, bagaimana? Tertarik untuk mencoba membuat arem-arem? (diambil dari http://majalahpadi.blogspot.com/2009/01/arem-arem-maremnya.html)
Arem-arem
isi Ayam Opor
Bahan
:
500
gr beras
1/2
butir kelapa diambil santannya.
1/2
sdm garam
2
lbr daun salam
2 lbr daun pandan
Cara membuat Arem-arem:
2 lbr daun pandan
Cara membuat Arem-arem:
1. Cuci beras,
tambahkan santan setinggi 2 ruas jari diatas beras.
2. Aron beras bersama
garam,daun salam dan pandan hingga setengah matang.
3. Setelah santan
terserap beras, biarkan dingin.
Isian :
500 gr ayam tanpa tulang, rebus, suwir-2
3 lbr daun salam
5 lbr daun jeruk
200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sdm air asam
minyak untuk menumis
Bumbu halus:
10 siung bw merah
5 siung bw putih
5 btr kemiri
2 sdm ketumbar
1 sdt jinten
5 sdm gula
2,5 sdt garam
1/2 sdt merica
Cara membuat Isian:
1. Tumis bumbu halus beserta daun jeruk dan daun salam sampai harum.
2. Tambahkan air asam, masukkan santan dan ayam.
3. Masak sampai santan asat.
Membungkus arem-arem:
500 gr ayam tanpa tulang, rebus, suwir-2
3 lbr daun salam
5 lbr daun jeruk
200 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 sdm air asam
minyak untuk menumis
Bumbu halus:
10 siung bw merah
5 siung bw putih
5 btr kemiri
2 sdm ketumbar
1 sdt jinten
5 sdm gula
2,5 sdt garam
1/2 sdt merica
Cara membuat Isian:
1. Tumis bumbu halus beserta daun jeruk dan daun salam sampai harum.
2. Tambahkan air asam, masukkan santan dan ayam.
3. Masak sampai santan asat.
Membungkus arem-arem:
1.
Ambil adonan arem-arem secukupnya kemudian ratakan kira-kira 1 cm,
beri isian opor yang cukup banyak
2. Kemudian
gulung. Nasi setengah matang yang sudah diberikan adonan isi itu digulung dalam
keadaan terbungkus daun pisang. Setelah itu, agar bungkusan tidak terbuka, lidi
disematkan di kedua ujung bungkusan tadi. Arem – arem harus padat digulung
sehingga tidak tercerai berai ketika dimakan.
3. Agar
adonan benar-benar padat, setelah nasi dan isi digulung dengan menggunakan
daun, lipatlah bagian ujung daun. Lalu, dorong adonan nasi dari lubang yang
lainnya hingga padat, barulah ujungnya dilipat.
4. Kukus
sampai matang paling sedikit 1 jam agar tidak mudah basi.
Tips:
-
Kadang, yang agak sulit adalah ketika harus
membungkus adonan dengan daun pisang, karena daun pisang yang kaku. Daun pisang
seperti ini mudah pecah sehingga bisa membuat adonan nasi berhamburan keluar
saat proses pengukusan. Tapi, masalah yang satu ini bisa diatasi dengan cara
mengukus dulu daun pisang sebelum digunakan sehingga menjadi layu, tidak mudah
pecah, dan lentur.
Salam,
Agnes Marie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar