Sabtu, 23 Maret 2013

Kue Lumpur






Trio TAH yang cantik dan baik hati, moga moga ga bosen ya sama saya, hehehe... ini laporan yang ke 11
Saya penasaran kenapa namanya kue lumpur, kan kuenya ga becek ya?
akhirnya saya search di google ke beberapa sumber.
Katanya sih kue ini berasal dari Sidoarjo, dan sudah ada sebelum tragedi Lapindo pastinya, hehehe...
Ada juga yang bilang disebut kue lumpur karena teksturnya yang lembut seperti lumpur.
Tapi yang mengejutkan ada berita bahwa penduduk miskin di Haiti ada yang makan lumpur beneraaaannn!!! Beritanya taun 2008 sih tapi tetep ngagetin buat saya. Disebutkan disana bahwa mereka bahkan ga sanggup beli sepiring nasi. Harga jagung dan gandum jadi melonjak karena naiknya harga minyak dunia.
Mereka membuat biskuit dari lumpur, dan kalau ada gerobak lumpur datang mereka rebutan. Lumpurnya disaring untuk mengeluarkan kerikil dan rumput, baru dijemur setelah dibumbui.
Betapa kita harus bersyukur ya kalau baca cerita diatas. Semoga kehidupan mereka sekarang jauh lebih baik. Saya ribut pengen oven baru, mereka makan aja susah, jadi malu... Aduh maaf kepanjangan ceritanya.
Berikut resepnya dari Ria Icip Icip (saya share resepnya ya Mbak, mantep banget deh, enaaak, makasih dah dipublikasikan ya Mbak,pasti sangat bermanfaat bagi yg membaca)

KUE LUMPUR

Bahan:
400 gr kentang rebus (saya dikukus), dihaluskan dengan garpu
400 cc santan kental matang
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili
200 gr gula pasir
2 btr telur
3 kuning telur
150 gr terigu
3 sdm blue band, lelehkan

Cara membuat :

  1. Kentang, santan dan garam doblender, sisihkan
  2. Kocok gula, vaneli, dan telur dengan mixer sampai mengembang.
  3. Masukkan terigu sedikit2, aduk rata (boleh di mixer, tapi dengan speed paling rendah)
  4. Masukkan santan dan kentang yang sudah diblender, aduk rata. Tambahkan blue band cair, aduk rata.
  5. Panaskan cetakan. Tuang adonan ke atas cetakan yang sudah dioles dengan sedikit minyak sayur atau margarin (saya pake margarin biar lebih enak :D), lalu panggang. (Bisa dengan cetakan poffertjes, panggang di atas api kecil atau bisa juga di oven). Tambahkan topping (kismis, kelapa muda, keju, nangka, etc). Setelah matang, angkat.
Salam,
Intan Permatasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar