Dear host JTW,
Meniran adalah jajanan gurih, terbuat dari menir (pecahan beras)
dimasak bersama santan dan dibungkus daun pisang ( ditum ).
Bicara tentang menir mengingatkan saya ke masa kecil, di Purbalingga.
Ketika
main ke rumah seorang teman, saya selalu melihat nenek buyutnya (Mak
Bobo) sedang menampi beras, memilah antara beras
butir utuh dan butir pecah (menir), memasukkan ke wadah karung berbeda.
Gerakannya sangat cekatan, meski tangannya sudah sangat renta. Ini
dilakukan sepanjang hari, bertahun-tahun hingga akhir hayatnya...
Dulu meniran biasa dibeli nenek saya dari bakul tenongan (penjaja
kue keliling dengan wadah anyaman bambu bundar yang disunggi di
kepala...).
Puluhan
tahun berlalu, baru kali ini saya mencicipinya lagi, setelah membuatnya
sendiri dari googling resep. Dinikmati bareng abon rasanya sedap
sekali.
Berikut ini resep meniran yang saya dapat dari Sajian Sedap :
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
200 gram beras, direndam 2 jam
350 ml santan kental dari 1/2 butir kelapa
250 ml santan encer dari 1/4 butir kelapa
1 1/4 sendok teh garam
250 ml santan encer dari 1/4 butir kelapa
1 1/4 sendok teh garam
1 lembar daun pandan, dipotong-potong
daun pisang
Cara Pengolahan :
- Tumbuk kasar beras yang sudah direndam.
- Rebus santan kental dan 1/4 sendok teh garam sampai mendidih dan agak kental. Ukur lagi santan 300 ml. Sisihkan.
- Campur santan encer, beras, dan garam. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai kental.
- Ambil selembar daun pisang. Letakan sepotong daun pandan. Masukkkan 1 sendok makan adonan beras dan 2 sendok makan santan kental.
- Bungkus tum. Kukus 30 menit sampai matang.
Untuk 10 buah
Salam meniran,
Liz Grace
Tidak ada komentar:
Posting Komentar