Sebenarnya, saya gak tahu persis apa namanya. Saya coba search di internet, gak nemu.
Yang jelas, ini adalah satu dari sedikit makanan yang dulu sering disajikan di rumah saya. Walaupun aromanya agak tidak enak (spt bau karung?), berhubung waktu itu tidak ada snack lain, ya dimakan. Ternyata, baru sekarang ketahuan bahwa makanan ini banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan, karena mengandung vit B kompleks yang cukup banyak, mengobati diabetes dan menurunkan kolesterol. Dan, harga bahan bakunya pun sudah cukup mahal saat ini, sekilo di atas Rp 100 ribu! Padahal, saat itu dianggap makanan kelas bawah.
Entahlah apa namanya yang benar, tapi saya menamainya Jenang Katul, alias Bubur Bekatul.
Bahan-bahan:
250gr bekatul (siap pakai, atau bekatul segar jika ada)
250 cc santan dari setengah kelapa
3 sdm gula palem
Sedikit garam
Kismis
Gula palem untuk taburan
Daun pandan dipotong sepanjang 2 cm
Daun pisang untuk membungkus
Cara membuat:
- Tempatkan tepung bekatul dalam mangkok
- Tuangi santan, aduk rata
- Tambahkan 3 sdm gula palem, aduk rata
- Bungkus 2-3 sendok makan adonan
- Tambahkan setengah sendok the gula palem, dimasukkan ke dalam adonan dalam bungkusan, tutup dengan adonan sehingga gula palem tertutup adonan
- Beri 4-5 butir kismis, tambahkan daun pandan
- Semat bungkusan dengan lidi atau tusuk gigi
- Kukus selama 30-45 menit sampai matang
- Sajikan ketika sudah dingin.
Salam JTIW,
Wisnumartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar