Dear Trio TAH,
Setelah sebelumnya laporan kue Jolobio yang ternyata banyak yang mengira kalau itu kue cincin, akhirnya kali ini saya lapor Kue Cincin beneran, dlm arti Kue Ali Agrem (Ali = cincin). Kue ini lazim ada di acara2 pernikahan atau pd saat lebaran. Dan kue ini banyak ditemui di daerah Jawa Barat atau Betawi (Jakarta).
Dulu cukup sering saya makan kue cincin ini. Rasanya agak antik menurut saya. Rasa antik ini ternyata didapat dari proses pembuatan nya yg cukup lama. Saya baru tau setelah membuatnya sendiri.
Kue Cincin ini tekstur nya empuk2 moprol. Tapi bukan empuk seperti roti yaaa... Empuknya unik. Empuk nya didapat dengan mendiamkan kue yg sdh matang seharian. Krn kue yg baru matang tekstur nya cenderung keras. Selain itu, adonan kue ini harus didiamkan terlebih dahulu semalaman sebelum digoreng. Jadi untuk menikmati kue ini harus sabar. Ga heran kalau rasanya juga unik sesuai dengan cara membuatnya :).
Rata2 resep kue cincin baik yang beredar di internet maupun yang ada di tabloid masakan, mirip satu sama lain. Saya modif sedikit dgn mengganti kelapa sangrai dgn kelapa parut kering siap pakai.
Kue Ali Agrem (Kue Cincin)
Bahan :
A.
250 gr tepung beras
75 gr gula pasir
50 gr kelapa parut kering siap pakai (desiccated coconut)
1/2 sdt garam
B.
75 gr gula merah
150 - 160 ml air
2 lbr daun pandan
Cara membuat:
Campur hingga rata semua bahan A.
Rebus semua bahan B hingga gula larut. Angkat. Saring.
Panas2 masukan larutan gula (B) ke dalam adonan A. Aduk dan uleni hingga rata.
Tutup adonan dgn plastik. Diamkan semalaman.
Setelah adonan didiamkan semalaman, bentuk bulat kurleb sebesar bakso, pipihkan, beri lubang di tengah nya hingga menyerupai cincin (donat kecil).
Panaskan minyak dgn api sedang. Setelah minyak panas, masukkan kue, goreng hingga kecokelatan. Tiriskan.
Nikmati kue setelah seharian disimpan di wadah tertutup.
Catatan:
Jika dirasa waktu menguleni adonan agak terasa keras, boleh ditambah air panas 1 sdm, sampai didapat adonan yang kalis. (Jujur, disini saya blm tau tekstur adonan yang kalis seperti apa. Kalau yang kmrn saya bikin, adonan kalis nya seperti adonan roti gambang. Yang benar seperti itu atau lebih lembek lagi, saya kurang tau).
Menggoreng adonan jangan menggunakan api kecil krn nanti kue cincin nya jadi keras. Gunakan panas api sedang agar kue tidak perlu terlalu lama digoreng. Kue lumayan cepat menjadi cokelat krn adonan nya mengandung gula. Oleh karena itu perhatikan baik2 sewaktu menggoreng.
Tekstur kue cincin yang saya buat ini sudah dpt efek moprol nya. Namun mungkin jika menggunakan kelapa segar yang disangrai, tekstur yang dihasilkan lebih mendekati versi aslinya.
Demikian laporan kue cincin nya. Semoga bermanfaat :).
Salam,
Wati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar