Dear Trio Host yang baik ...
Laporan ya, Ikut memeriahkan JajanTradisionaI Indonesia Week.
Pertama
kali mengenal makanan ini 25 tahun lalu, saat SMP kelas 3 ,lalu saat
itu nyambi sambil kerja jaga kantin kantor asuransi yang ga jauh dari
rumah.
Kantin
kantor yang dikelola oleh istri pensiunan ABRI yang berasal dari
Yogyakarta yg kononnya ada hubungan kekerabatan dengan keluarga
kerajaan.
Di
kantin ini lah saya mengenal lbih banyak lagi variasi jajanan selain
yg sering dibuat alm ibuku , seperti semar mendem, lapis surabaya,
tempe mendoan dan banyak jajanan lain dan salah satunya Indroloko ini,
yg kononnya merupakan makanan selingan favorit Sri Sultan
Hamengkubuwono VIII.
Walau
saat itu dirumah alm Ibuku punya usaha jualan jajanan dan pesanan
snack, tapi masih terbatas pada bolu kukus, donat, dadar gulung, pastel,
keroket, roti goreng dan lapis tepung beras saja.
Jadi baru terpikir kemudian kenapa ibuku membiarkanku bekerja dengan orang lain ternyata banyak ilmu "diluar sana"
Itulah
cerita dibalik pembuatan kue ini, kalau cerita kue nya sendiri
Indroloko ini si legit manis yang bahannya sederhana saja cuma campuran
kelapa parut, ubi rebus yg dihaluskan dan irisan gula merah, dibungkus
daun dan kemudian dibakar diatas bara api.
Nah
kalau kenapa dinamakan Indroloko saya masih belum menemukan sejarah
asal namanya, kalau ada NCC ers yg tahu ditunggu ya info nya.
Indroloko
ala dapur daniar
Bahan
500 gr ubi, dikukus, haluskan
125 gr kelapa parut
75 gr gula merah, disisir halus
Secubit garam
Daun pisang secukupnya untuk membungkus
Cara Membuat :
- Campur semua bahan jadi satu
- Siapkan daun ukuran 15 x 15 cn untuk membungkus adonan
- Ambil satu sendok adonan, letakkan dalam daun, bentuk memanjang, semat dengan tusuk gigi bersih
- Bakar diatas bara api
Salam JTIW,
Daniar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar