Selasa, 26 Maret 2013

Indroloko



Dear Trio Host yang baik ...

Laporan ya, Ikut  memeriahkan JajanTradisionaI Indonesia Week.
Pertama kali mengenal makanan ini 25 tahun lalu, saat SMP kelas 3 ,lalu saat itu nyambi sambil kerja jaga kantin kantor asuransi yang ga jauh dari rumah.
Kantin kantor yang dikelola oleh istri pensiunan   ABRI yang  berasal dari Yogyakarta yg kononnya ada hubungan kekerabatan dengan keluarga  kerajaan. 
Di kantin  ini lah saya mengenal  lbih banyak lagi variasi jajanan  selain yg sering dibuat alm ibuku , seperti  semar mendem, lapis surabaya, tempe mendoan dan banyak jajanan lain dan salah satunya Indroloko ini, yg kononnya merupakan makanan selingan  favorit Sri Sultan Hamengkubuwono VIII.
Walau saat itu dirumah alm Ibuku punya usaha jualan jajanan dan pesanan snack, tapi masih terbatas pada bolu kukus, donat, dadar gulung, pastel, keroket,  roti goreng dan lapis tepung beras saja.
Jadi baru terpikir kemudian kenapa ibuku membiarkanku bekerja dengan orang lain ternyata banyak ilmu "diluar sana" 
Itulah cerita dibalik pembuatan kue ini, kalau cerita kue nya sendiri Indroloko ini si legit manis yang bahannya sederhana saja cuma campuran kelapa parut, ubi rebus yg dihaluskan dan irisan gula merah, dibungkus daun dan kemudian dibakar diatas bara api. 
Nah kalau kenapa dinamakan Indroloko saya masih belum menemukan sejarah asal namanya, kalau ada NCC ers yg tahu ditunggu ya info nya. 

Indroloko
ala dapur daniar

Bahan 
500 gr ubi, dikukus, haluskan
125 gr kelapa parut
75 gr gula merah, disisir halus
Secubit garam
Daun pisang secukupnya untuk membungkus

Cara Membuat :
  1. Campur semua bahan jadi satu
  2. Siapkan daun ukuran 15 x 15 cn untuk membungkus adonan 
  3. Ambil satu sendok adonan,  letakkan dalam daun, bentuk memanjang, semat dengan tusuk gigi bersih
  4. Bakar diatas bara api
Salam JTIW,
Daniar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar