Dear trio TAH, salam jajan yang asli INDONESIA.
Belom eneg nerima laporan kan ya? hehe,,
Event
sudah di gong bu Fat berhari-hari lalu tapi berhari-hari itu pula saya
galau mau bikin apa. Setelah mikir lama, takut keburu event nya rampung,
akhirnya dapetlah resep iwel-iwel ini dari ibunda tersayang.
Iwel-iwel (huruf "E" dibaca seperti mengeja huruf E dalam kata Apel)
ini makanan khusus yang kalau di daerah asal saya (Jawa Timur), hanya
ada pada waktu kelahiran bayi, dan syukuran kelahiran bayi. Peringatan
kelahiran tidak diadakan setiap tahun seperti ulang tahun pada umumnya,
namun di selenggarakan ketika bayi berumur sepasar (5 hari), selapan (36
hari), bayi telu (bayi berusia 4 bulan), dan bayi pitu (bayi berusia 8
bulan). Karena ini makanan khusus, jadi hanya di buat pada acara
peringatan kelahiran saja. Dan sudah pasti tidak ada orang yang
menjualnya sebagai jajan pasar.
Dulu,
Setiap
kali ayah saya ada undangan kondangan untuk acara ini, pasti iwel-iwel
jadi rebutan antara saya dan kakak-kakak saya. Untungnya karena saya
anak bungsu, saya selalu mendapat kehormatan untuk membuka "berkat"
(semacam oleh-oleh/tanda terimakasih pemilik rumah yang dibawa pulang
dari kondangan. Isinya nasi beserta lauk dan kue) lebih dulu dan boleh
memilih mana yang saya mau, hehehe, enaknya jadi bungsu.
Ada cerita mengenai asal-usul nama iwel-iwel ini. Konon katanya iwel-iwel ini berasal dari kata waliwalidayya,
penggalan kata dalam doa Robbi-ghfirli
waliwalidayya-dst. yang diajarkan oleh penyebar agama islam pada waktu
itu. Dengan harapan, anak yang dilahirkan ini kelak akan menjadi anak
yang soleh, yang selalu mendoakan orang tuanya, salah satunya dengan doa
tersebut. Namun karena lidah orang jawa yang asing dengan kata-kata
bahasa Arab, jadilah kata waliwalidayya kepleset menjadi iwel-iwel. Selain itu, ada juga yang mengatakan kalau iwel-iwel diambil dari bahasa Jawa Kemiwel yang artinya kurang lebih menggemaskan.CMIIW.
Aduh jadi kepanjangan deh ceritanya,
hehe. Ini dia penampakan iwel-iwel beserta resepnya :
IWEL - IWEL
Bahan :
1 kg ketan putih
2 btr kelapa sedang (tidak terlalu tua), parut
Gula jawa secukupnya (untuk isian)
1/2 sdt
Garam
Cara Membuat:
- Cuci bersih ketan, rendam selama 2 jam, kemuadian tiriskan. Pastikan benar-benar tiris, kemudian di selep (di bikin tepung).
- Campur tepung ketan dengan kelapa parut, beri garam.
- Siapkan kukusan.
- Siapkan daun pisang untuk membungkus. Ambil adonan tepung ketan dan kelapa tadi, isi dengan gula jawa, bungkus.
- Kukus iwel-iwel dengan api sedang sampai matang.
Oh
iya, iwel-iwel selalu dibungkus dengan gaya bungkusan yang khas
seperti penampakannya di foto ini. Maaf, saya tidak mahir dalam urusan
bungkus membungkus, jadi hasil iwel-iwelnya begitu di buka juga
menyon-menyon gitu, hhehe.. Semoga berkenan.
Cindera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar